SOLOPOS.COM - Proses mediasi antara pihak universitas dan anggota BEM Unnes di halaman Auditorium Prof. Wuryanto, Unnes, Kamis (18/8/2022). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB), atau yang populer disebut ospek di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kamis (18/8/2022) pagi, sempat diwarnai kericuhan. Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) beberapa fakultas saling dorong dengan satpam setelah usaha memasuki Auditorium Prof. Wuryanto digagalkan pihak universitas.

PPKMB atau ospek di Unnes ini merupakan yang kali pertama digelar secara hibrida setelah dua tahun terakhir ditiadakan secara luring. PPKMB ini awalnya hanya diperuntukkan bagi 50 mahasiswa baru untuk setiap jurusan.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Kedatangan Mahesa, sebutan untuk mahasiswa baru Unnes ke auditorium secara beriringan itu pun mendapat kawalan dari para mahasiswa senior dari masing-masing kampus.

“Kami cuma ingin mendampingi adik-adik kami di dalam, mengapa tidak boleh? Kalau satu orang dari kami ditinggal di luar, maka lebih baik semua mahasiswa baru dari fakultas kami keluar saja,” seru salah satu anggota BEM dari Fakultas Hukum.

Sementara itu, pihak panitia beralasan ruang auditorium yang menjadi lokasi PPKMB atau ospek mahasiswa baru Unnes itu memiliki kapasitas yang terbatas. Wakil Ketua PPKMB Unnes 2022, Eko Raharjo, mengaku suasana saat ini masih belum sepenuhnya lepas dari bekapan pandemi Covid-19. Alasan itu pulah yang membuat panitia membatasi jumlah mahasiswa yang diizinkan masuk ke auditorium.

Baca juga: Unnes Anggap Petisi Mahasiswa Hanya Cari Sensasi dan Ganggu Pilrek

”Euforia boleh namun seharusnya tidak perlu teriak-teriak. Kami memahami betul antusiasme teman-teman BEM namun kami harus tetap mematuhi protokol kesehatan,” ujar Eko.

Eko pun menampik berbagai kabar jika para anggota BEM tersebut memaksa masuk untuk menyuarakan beberapa aspirasi.

Untuk diketahui, beberapa hari terakhir lini masa di Twitter diramaikan oleh tagar #selamatkanMahesa yang di dalamnya sarat dengan twit keluh kesah mahasiswa baru di kampus tersebut. Salah satunya berkaitan dengan adanya penolakan mahasiswa terhadap program Orientasi Kepramukaan Perguruan Tinggi (OKPT).

Baca juga: Viral Video Ospek Online Bentak Mahasiswa, Mas-Mas Senior Katanya Mirip Arya Wiguna

”Tidak ada masalah soal itu bahkan dari kepengurusan pramuka cabang sampai pusat itu antusias. Kami juga patut berbangga karena kami satu-satunya kampus di Indonesia yang memiliki program ini,” jelas Eko.

Sementara seorang mahasiswa baru Unnes dari Fakultas Teknik, M Hilman Tazwiq, 18, mengatakan ospek pertama kali setelah dua tahun ditiadakan ini sudah berjalan baik. ”Untuk masukan, sebaiknya di tahun-tahun depan semua pemberitahuan dilakukan tidak mendadak sehingga kami bisa bersiap-siap,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya