SOLOPOS.COM - Sejumlah anak bermain di perahu di kawasan Taman Losari, Kampung Pulosari, Kelurahan Gayam, Kecamatan/ Kabupaten Sukoharjo pada Senin (22/3/2021). (Solopos.com/Indah Septiiyaning Wardhani)

Solopos.com, SUKOHARJO – Warga Kampung Pulosari, Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo menyulap bantaran sungai yang sebelumnya kumuh menjadi Taman Losari nan cantik.

Taman Losari tersebut bahkan dilengkapi wahana wisata air dilengkapi perahu dayung, spot foto, dan juga aneka kuliner setiap minggu pagi. Plt Camat Sukoharjo, Havid Danang mengatakan taman Losari dibangun secara swadaya oleh warga setempat. Pembuatan taman berawal dari ide warga memanfaatkan kawasan bantaran sungai menjadi ruang publik.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Semula kawasan tersebut terlihat kumuh karena banyak ilalang dan lapak bangunan. Kemudian warga menyulap kawasan kumuh di bantaran sungai menjadi taman dan juga ruang publik.

"Taman Losari ini sebagai bukti masyarakat di Pulosari mampu berdaya bersama-sama. Merubah bantaran sungai yang semula kumuh menjadi sebuah taman dan ruang publik yang patut diapresiasi bersama," ujar Havid ketika berbincang dengan Solopos.com, Senin (22/3/2021).

Baca juga: Petani Sukoharjo Tolak Impor Beras, Alasannya: Bikin Sengsara!

5 Blok

Taman Losari terbagi dalam lima blok terdiri atas lima Pokdawis di lingkungan tersebut. Taman itu dilengkapi wahana wisata air dilengkapi perahu dayung, spot foto, dan juga aneka kuliner setiap minggu pagi. Selama ini banyak pesepeda yang tiap minggu datang dan berkunjung di Taman Losari.

Untuk naik perahu, pengunjung pun tak perlu merogoh kocek terlalu mahal. Pengelola hanya mematok tarif Rp2.000 per orang untuk menaiki perahu tersebut.

"Jadi sangat murah sekali. Cukup Rp2.000 sudah bisa naik perahu," katanya.

Pembuatan taman Losari murni swadaya masyarakat dengan memberdayakan Kelompok Dasa Wisma (Pokdawis) yang ada di Pulosari. Diharapkan setelah Taman Losari dibuka untuk umum, pengelola berkomitmen untuk melestarikannya.

"Saya harap keberadaan taman ini mampu memberikan dampak yang positif bagi masyarakat," ujarnya.

Baca juga: 5 Kuliner Legendaris & Lezat di Sukoharjo

Havid juga menambahkan, panitia yang mengelola taman tetap menjaga protokol kesehatan. Di sisi lain, taman ini memberikan fungsi sosial sebagai ruang publik masyarakat dan menjadi contoh wilayah lain. Selain itu  memberikan fungsi ekonomi bagi warga yang berjualan di lokasi tersebut.

"Ini menjadi ikon baru di wilayah Gayam setelah Taman Pakujoyo. Mudah-mudahan bisa memberi manfaat seperti Taman Pakujoyo," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya