SOLOPOS.COM - Warga mengunjungi petilasan Sunan Kalijaga di Dukuh Sepi, Desa Barepan, Kecamatan Cawas, Jumat (30/7/2022) malam. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso).

Solopos.com, KLATEN – Dukuh Sepi, Desa Barepan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten mendadak ramai saat malam 1 Sura, Jumat (29/7/2022). Ribuan orang berdatangan mengunjungi petilasan Sunan Kalijaga yang berada di tengah dukuh tersebut.

Jalan dukuh yang biasanya sepi saat memasuki malam mendadak dijejali warga dari berbagai daerah. Selain pengunjung, di sepanjang jalan dukuh diramaikan pedagang dadakan mulai pedagang kuliner, aksesoris, hingga penyedia jasa permainan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah satu warga Dukuh Sepi, Alif, 16, mengatakan suasana Dukuh Sepi mendadak ramai saat menjelang malam 1 Sura. “Kalau hari biasa memang kampungnya sepi apalagi mulai pukul 21.00 WIB,” kata Alif saat ditemui di Dukuh Sepi, Jumat malam.

Ramainya suasana dukuh tersebut biasanya terjadi selama tiga hari saat memeringati malam 1 Sura. Seperti tahun ini, suasana kampung ramai sejak Kamis (28/7/2022) dan bakal berlangsung hingga Sabtu (30/7/2022).

Pedagang dadakan bermunculan memadati jalan kampung hingga ke tepi jalan raya Karangdowo-Cawas. Alif menjelaskan pengunjung yang datang tak hanya dari wilayah Cawas dan sekitarnya.

Baca juga: Bubur Suro, Sajian Khas Tahun Baru Islam Warisan Leluhur

Ada pengunjung dari luar kota yang sengaja datang untuk berziarah ke petilasan tersebut. “Paling jauh itu yang pernah saya temui itu datang dari Jepara. Jadi dia menginap di petilasan mulai dari malam tirakatan, H-1, hingga saat Sura,” jelas Alif.

Mayoritas pengunjung mendatangi petilasan Sunan Kalijaga dengan berbagai alasan. Mulai dari berziarah hingga penasaran ingin melihat petilasan Sunan Kalijaga.

Petilasan Sunan Kalijaga berupa batu dengan cekungan-cekungan yang dipercaya menjadi petilasan salat salah satu Walisongo tersebut.

Warga lainnya yang juga anggota karang taruna Dukuh Sepi, Putri, 20, mengatakan jumlah warga yang berdatangan terutama saat malam 1 Sura mencapai ribuan.

Seperti pada Jumat malam. Dari tiket parkir yang dikelola karang taruna, setidaknya ada 3.000 datang yang datang silih berganti sejak sore hingga pukul 21.00 WIB.

Baca juga: TRADISI KRATON JOGJA : Mubeng Beteng Diikuti Ribuan Warga dari Berbagai Daerah

Salah satu pengunjung asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rahman, 32, mengaku baru kali pertama mengunjungi petilasan Sunan Kalijaga di Dukuh Sepi. Kedatangannya ke petilasan Sunan Kalijaga lantaran penasaran dengan petilasan salah satu Walisongo tersebut di momen malam 1 Sura.

“Suasananya ramai. Awalnya tidak tahu kalau ternyata seramai ini. Ke Klaten untuk mudik ke rumah mertua sekaligus menghadiri pernikahan keluarga di sini,” kata pria yang mudik ke Desa Gaden, Kecamatan Trucuk tersebut.

Kepala Desa Barepan, Irmawan Andriyanto, mengatakan tradisi menyambut malam 1 Sura di Dukuh Sepi sudah berlangsung secara turun temurun. Momentum itu disebut-sebut menjadi Lebaran ketiga bagi warga Dukuh Sepi.

“Kami merasakan ini lebaran ketiga bagi warga Dukuh Sepi. Jadi ada lebaran Idulfitri, Iduladha, kemudian saat 1 Sura. Semua warga yang berasal dari dukuh sini pulang kampung,” kata Hermawan.

Rangkaian tradisi menyambut malam 1 Sura biasanya diisi dengan malam tirakatan yang diisi dengan pengajian serta doa bersama serta digelar dua hari sebelum 1 Muharram. Selain itu ada kirab Legondo, makanan khas berbahan ketan yang biasa dibikin warga Sepi menjelang malam 1 Sura.

Baca juga: MALAM 1 SURO : Makna Dibalik Ziarah di Makam Cepuri Parangkusumo

Namun, selama masa pandemi rangkaian kegiatan memeringati malam 1 Sura ditiadakan untuk mencegah persebaran Covid-19. Baru tahun ini, rangkaian kegiatan tradisi tersebut kembali digelar.

Hanya, kirab Legondo masih ditiadakan. “Berhubung masih pandemi Covid-19, kirabnya masih kami tiadakan,” kata dia.

Hermawan menjelaskan rangkaian peringatan malam 1 Sura di petilasan Sunan Kalijaga menjadi salah satu potensi Desa Barepan. Kegiatan tersebut mendongkrak perekonomian warga terutama UMKM.

“Dampaknya luar biasa bagi warga kami dengan UMKM semuanya berjalan. Belum dari pengelolaan parkir. Untuk kegiatan full seperti malam ini baru berlangsung selama tiga hari. Ke depan, kami akan coba perpanjang lagi waktu pelaksanaan kegiatan,” kata dia.

Baca juga: MALAM 1 SURA : Pemkot Semarang Gelar Wayang dan Doa Bersama di Simpang Lima

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya