SOLOPOS.COM - Ilustrasi wartawan (JIBI/Bisnis/Dok.)

Solopos.com, SEMARANG -- Aksi unjuk rasa atau demo Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang berlangsung di depan Gedung DPRD Jateng, Kota Semarang, Rabu (8/10/2020), ternyata diwarnai tindakan intimidasi dari aparat kepolisian kepada sejumlah wartawan yang meliput.

Para jurnalis itu dilarang mengambil gambar maupun merekam video aksi penangkapan para pendemo yang diduga melakukan tindakan anarkistis.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Seorang wartawan dari media online nasional, Suara.com, DY, membenarkan tindikan intimidasi dari aparat kepolisian itu. Ia diminta menghapus rekaman video saat aparat melakukan penangkapan yang disertai pemukulan terhadap pendemo yang diduga masih berstatus pelajar.

Solo Raya Menggugat! Ribuan Orang Demo Tolak Omnibus Law Di Bundaran Tugu Kartasura

“Saya diminta menghapus videonya. Mereka mengerubungi saya dan memerintahkan untuk menghapus. Ada sekitar 15-an orang yang meminta,” ujar DY kepada Semarangpos.com, Kamis (8/10/2020).

DY tidak sendirian mendapat intimidasi. Sejumlah wartawan yang meliput aksi penolakan Omnibus Law juga mendapat perlakuan sama.

Intimidasi terhadap wartawan itu terjadi sesaat setelah polisi membubarkan aksi massa dengan menembakan gas air mata dan water canon. Massa yang berhamburan lantas dikejar aparat kepolisian ke berbagai arah.

Demo Ricuh, PKL Malioboro Jogja Terpaksa Tutup

Polisi Melarang

Upaya pengejaran itu pun berhasil. Sejumlah pendemo berhasil ditangkap dan digiring masuk ke dalam Gedung DPRD Jateng. Saat proses penangkapan, sejumlah wartawan mencoba mengabadikan momen tersebut. Namun, polisi melarang wartawan merekam aksi dalam bentuk video maupun foto.

Ngapain kamu merekam-rekam. Hapus!,” ujar seorang aparat kepada seorang jurnalis yang sedang merekam penangkapan terhadap pendemo.

Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Semarang, Edi Faisol, menyayangkan aksi intimidasi terhadap wartawan dari aparat kepolisian. Ia menilai tindakan itu melanggar UU No.40/1999 tentang Pers.

Protokol Kesehatan Jadi Rem Persebaran Kasus Covid-19 di Boyolali

“Jurnalis itu profesi yang mulia karena memberikan kabar dan fakta ke publik tentang apa yang terjadi di lapangan. Ketika kerja jurnalis dihalangi itu berarti melanggar UU Pers. Negara harusnya melindungi kerja jurnalis karena sudah diatur UU,” ujar Edi di Sekretariat AJI Semarang, Kamis.



Edi mengatakan seharusnya polisi memiliki kecerdasan dalam menilai mana jurnalis dan pendemo. Polisi harusnya bisa membedakan antara pendemo dan jurnalis yang sedang bekerja. “Saya rasa ada motif menghalang-halangi kerja jurnalis karena adanya potensi pelanggaran HAM,” imbuh Edi.

Lama Tak Masuk Sekolah Siswa MTS di Sukoharjo Ini Lupa Lagu Indonesia Raya

Edi pun mengajak para wartawan yang merasa mendapat tindakan intimidasi dari aparat kepolisian saat demo Omnibus Law UU Cipta Kerja di Semarang untuk melapor. Terlebih lagi, informasi yang diperolehnya ada juga wartawan yang tak hanya diintimidasi tapi juga dipukul.

“Kami dari AJI Semarang siap mendampingi secara hukum aduan dari teman-teman wartawan. Kita harus proses kasus ini hingga ke ranah hukum. Wartawan adalah profesi yang mulia dan patut dihargai,” tegas Edi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Kalah dari NS Matrix Deers, Prawira Harum Gagal Susul Pelita Jaya di BCL Asia

Kalah dari NS Matrix Deers, Prawira Harum Gagal Susul Pelita Jaya di BCL Asia
author
Newswire , 
Akhmad Ludiyanto Sabtu, 27 April 2024 - 11:38 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pelatih Prawira Harum Bandung David Singleton (kedua kanan) memberikan arahan kepada pemainnya saat melawan Hong Kong Eastern Basketball dalam kualifikasi putaran kedua FIBA Basketball Champions League (BCL) Asia 2024 di Britama Arena, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Antara Foto /M Risyal Hidayat/nym.)

Solopos.com, JAKARTA – Langkah Prawira Harum Bandung menuju babak utama Basketball Champions League (BCL) Asia 2024 harus terhenti setelah kalah dari Malaysia NS Matrix Deers pada laga terakhir kualifikasi ronde 2 BCL Asia di Britama Arena, Jakarta Utara, Jumat (26/4/2024).

Prawira Harum pun gagal menyusul tim Indonesia lainnya Pelita Jaya di ajang yang sama.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Perang tembakan tiga angka menjadi pewarna kuarter pertama laga ini setelah tip off. Tantangan three point Chun Hong Ting mampu dijawab Fhirdan Guntara dan James Gist yang langsung membawa Prawira memimpin. Namun, tempo cepat yang dijalankan Matrix membuat Prawira terlihat tak siap dan tertinggal 16-21 di kuarter pertama.

Pertahanan Prawira mengendur pada kuarter kedua dan poin demi poin pun didapatkan NS Matrix Deers. Indra Muhammad mencoba memangkas dengan tembakan tiga angkanya, namun tak cukup untuk Prawira yang kian tertinggal jauh 33-48 di kuarter kedua.

Koran Solopos

Prawira bangkit setelah dari ruang ganti. Defense membaik dan mampu mengunci poin NS Matrix Deers cukup lama di angka 6. Dari sisi serangan, pelatih David Singleton menghidupkan ruang tembak tiga angka untuk Yudha Saputera dan Hans Abraham sembari memaksa lawan memperbanyak pelanggaran.

Taktik yang dijalankan pelatih asal Amerika Serikat itu berhasil dimana Prawira unggul 21-10 pada kuarter ini dan memangkas jarak ketertinggalan dengan skor menjadi 54-58.

Memasuki kuarter keempat, kedua tim saling mengejar angka. Namun, time out yang diminta David Singleton menjadi kunci sukses Prawira di pengujung laga ini. Prawira mampu memaksa NS Matrix Deers kehabisan waktu menembak serta turnover setelah time out tersebut.

Emagazine Solopos

Prawira tertinggal 71-76 pada laga yang tersisa 1 menit 31 detik. Namun, satu poin free throw James Gist dan dua kali tembakan dua angka Brandone Francis membuat skor sama kuat 76-76 dan memaksa laga dilanjutkan dengan babak tambahan atau overtime.

Pada waktu tambahan ini, layup Brandone Francis sempat membuat Prawira unggul 82-81. Namun, setelahnya tim asal Kota Kembang ini tak dapat meneruskan momentumnya dengan NS Matrix Deers yang menyelesaikan laga dengan kemenangan 91-87 dan memastikan satu tiket lolos ke babak utama BCL Asia.

Pada laga ini, Brandone Francis memimpin Prawira dengan sukses mencetak 31 poin, lima rebound, dan dua asis saat ia diturunkan lebih dari 36 menit 47 detik pada laga ini. Perolehan poin itu disusul oleh James Gist dengan 18 poin, sembilan rebound, dan dua asis

Interaktif Solopos

Damion Rosser dengan 25 poin, Taishaun Johnson dengan 24 poin, Jordan Tolbert dengan 14 poin, dan Chun Hong Ting yang mencatatkan double-double dengan 10 poin dan 11 rebound.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Sinopsis Glenn Fredly: The Movie, Perjalanan Hidup Sang Musisi Legendaris

Sinopsis Glenn Fredly: The Movie, Perjalanan Hidup Sang Musisi Legendaris
author
Nugroho Meidinata Sabtu, 27 April 2024 - 11:22 WIB
share
SOLOPOS.COM - Lukman Sardi. (Instagram @lukmansrd)

Solopos.com, SOLO – Publik banyak yang penasaran dengan sinopsis Glenn Fredly: The Movie mengingat film drama satu ini baru saja tayang di bioskop pada Kamis (25/4/2024).

Film yang mengangkat kisah hidup musisi dan penyanyi populer Indonesia Glenn Fredly ini digarap oleh sutradara Lukman Sardi. Dalam kisahnya, film tersebut embawa penonton menyelami perjalanan hidup Glenn Fredly, mulai dari masa perjuangannya di dunia musik, hingga kisah cintanya yang menyentuh hati.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Mengutip Antara, soundtrack film ini juga menghadirkan kembali lagu-lagu hits Glenn Fredly yang tak lekang oleh waktu. Film ini juga akan menampilkan lagu baru ciptaan Glenn Fredly yang belum pernah dirilis, berjudul Keluarga yang dinyanyikan oleh Yura Yunita, pemenang Piala Citra FFI 2023 untuk pencipta lagu tema terbaik.

Dalam sinopsis Glenn Fredly: The Movie di laman resmi bioskop XXI dan Cineverse.id, film ini mengisahkan awal karier Glenn pada era 2000-an yang tengah melesat setelah lagu Januari meledak di pasaran, menyadari popularitasnya bisa membawa perubahan kepada masyarakat.

Koran Solopos

Di tengah usahanya untuk berjuang mengatasi konflik Ambon, Glenn kemudian harus mengatasi berbagai konflik yang dialaminya dalam karir. Saat hari itu juga, Glenn Fredly pulang ke kampung halamannya, Ambon untuk menghibur masyarakat sana di sebuah gereja saat isu kerusuhan antar agama semakin meninggi disana.

Berawal dari salah satu penggemarnya berkunjung ke gereja untuk meminta tanda tangan untuk kasetnya kepada Glenn tepat sebelum peribadatan gereja dimulai. Glenn diberitahu oleh Pendeta Jack (Gilbert Pattiruhu), bahwa penggemarnya adalah seorang penjaga gereja yang beragama Islam.

Namun naasnya, saat peribatan dimulai dan Glenn mulai bernyanyi, tiba-tiba munculah kerusuhan di depan gereja tersebut. Orang-orang yang sedang beribadat di gereja merasakan kerisauan, termasuk Glenn. Tetapi, ada satu hal yang membuat mata Glenn kaget adalah penggemarnya yang meminta tandatangannya tewas tertembak disebabkan kerusuhan tersebut.

Emagazine Solopos

Di sinopsis Glenn Fredly The Movie itu juga diceritakan Kedatangan Glenn ke rumahnya disambut baik dan hangat oleh Ibu dan keempat saudara kandungnya. Namun, tidak dengan ayahnya yang tidak suka dengan kehadirannya. Di mana ia pulang dengan keadaan mabuk dan marah besar, membuat Glenn cekcok dengan ayahnya, hingga mengeluarkan kutukan yang membuat Glenn pergi dari rumahnya.

Berbagai masalah dihadapi Glenn terkemas apik dalam film ini. Apalagi film tersebut dibintangi aktris dan aktor berbakat Tanah Air, seperti Marthino Lio, Zulfa Maharani, Sonia Alyssa, Bucek, Ruth Sahanaya, Sahira Anjani, Winky Wiryawan, Gilbert Pattiruhu, hingga Aufa Assagaf.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Aksi The Crazy Dunkers Meriahkan IBL All Star 2024

Aksi The Crazy Dunkers Meriahkan IBL All Star 2024
author
Newswire , 
Akhmad Ludiyanto Sabtu, 27 April 2024 - 11:21 WIB
share
SOLOPOS.COM - Aksi The Crazy Dunkers. (IBL)

Solopos.com, JAKARTA – IBL All Star yang digelar Sabtu (27/4/2024) hari ini di Britama Arena Jakarta dimeriahkan oleh atraksi tim slam dunk akrobatik The Crazy Dunkers.

The Crazy Dunkers dikenal di seluruh dunia sebagai pioner tim slam dunk akrobatik profesional. Mereka mencapai level ini berkat inovasi terus-menerus dan penampilan luar biasa di acara-acara besar, mulai dari pertandingan NBA Eropa hingga Olimpiade.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Pada tahun 1997, tim atraksi slam dunk akrobatik tersebut awalnya ditemukan oleh seorang produser pertunjukan. Mereka dipekerjakan untuk memproduksi pertunjukan selama enam pekan di sebuah taman hiburan di wilayah Paris.

Koran Solopos

Mereka kemudian mengganti nama menjadi Crazy Dunkers.

Lambat laun, Crazy Dunkers mendapatkan ketenaran tertentu dan mulai tampil di acara internasional besar seperti European Championship di Prancis pada tahun 1999. Crazy Dunkers melakukan tur pertama ke Amerika Serikat pada tahun 2000, dan menjadi tuan rumah pertandingan tim NBA tertentu pada tahun 2001.

Crazy Dunkers diakui di dunia bola basket profesional. Mereka rutin berpartisipasi dalam acara-acara besar dalam olahraga ini seperti Aces Week dan Euroleague. Ketenaran mereka tumbuh dan mencapai dimensi baru ketika pada tahun 2004 dan 2008 berpartisipasi dalam Olimpiade di Athena dan Beijing untuk menjadi tuan rumah pertandingan bola basket.

Emagazine Solopos

Kini, tim Crazy Dunkers akan menghibur siapa saja yang akan yang hadir di Britama Arena Jakarta dalam IBL All-Star 2024.

IBL All-Star 2024 juga akan menghadirkan berbagai pertunjukkan lain seperti Tripoin Kontes, Slamdunk Kontes, pertandingan selebritas, skill challenge, dan utamanya adalah pertandingan antara Tim Future melawan Tim Legacy yang diisi oleh para pemain bintang IBL.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories