SOLOPOS.COM - Sarang tawon di Gilingan Solo yang dimusnahkan sukarelawan. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Dua sukarelawan operasi tangkap tawon (OTT) di Kota Solo terkena sengatan tawon, Kamis (28/11/2019) malam. Kedua sukarelawan yang bernama Lutfi dan Riki dilarikan ke rumah sakit, namun sejauh ini kondisi mereka telah membaik.

Wartawan Solopos, Mariyana Ricky P.D., Jumat (29/11/2019), melaporkan Ketua Forum Sukarelawan Solo, Mulyadi, saat dimintai konfirmasi membenarkan ada dua sukarelawan terkena sengatan tawon.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

"Itu kejadiannya di daerah Gilingan [Banjarsari, Solo]. Kondisi [lokasi] yang ditempeli sarang tawon itu sudah rapuh," ungkap dia.

Dia membeberkan insiden itu terjadi Kamis sekitar pukul 19.00 WIB. Awalnya sejumlah sukarelawan diterjunkan ke rumah warga yang melaporkan adanya sarang tawon di rumah bersangkutan.

Kemudian saat para sukarelawan berniat menutup lubang pada sarang tawon dengan kain dan bensin, Namun begitu sukarelawan mendekat, lokasi sarang tawon agak runtuh sehingga ada tekanan yang memicu tawon-tawon keluar dari sarang dan menyerbu para sukarelawan.

"Tawon memang sensitif. Untungnya malam jadi penglihatan tawon agak kurang tajam. Adik-adik [sukarelawan] bisa menghindar tapi ada dua orang yang sempat kena sengat," jelas dia saat dihubungi Jumat dini hari.

Mulyadi menambahkan kondisi Lutfi dan Riki sudah membaik dan sebenarnya sudah boleh pulang dari rumah sakit.

"Namun saya sebagai pembina tidak memperbolehkan [mereka pulang dulu]. Satu, karena malam dan kedua, saya harus sangat yakin untuk tidak terjadi hal yang fatal," jelas dia.

Dia menjelaskan dalam setiap operasi, satu tim terdiri atas enam orang yakni 2 operator, 2 eksekutor, dan 2 pembantu eksekutor.

"Berat ringan untuk dampak dari operasi apa pun saya sarankan di RS dulu," ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Pemadam Kebakaran Solo, Gatot Sutanto, menjelaskan tawon ndas berbahaya, maka semua petugas dan sukarelawan harus sudah memahami dan terampil dalam upaya mengevakuasi sarang tawon.

"Bagaimana peralatan, pakaian harus memadai. Prosesnya ada beberapa metode maka perlu disurvei dahulu dan kemudian direncanakan strateginya, didiskusikan kepada semua tim termasuk jalan darurat bila ada kejadian di luar yang diharapkan," ungkap dia, Jumat pagi.

Gatot menambahkan masyarakat di sekitar lokasi sarang tawon juga perlu dikondisikan dan khusus pemilik/pengelola bangunan harus diberi arahan strategi dan dampak dari metode yang digunakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya