SOLOPOS.COM - Ilustrasi minyak goreng. (Freepik)

Solopos.com,  KLATEN–Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKM) Klaten berencana kembali menggelar operasi pasar guna mengatasi persoalan minyak goreng. Operasi pasar masih menunggu pasokan minyak goreng dari perusahaan yang bergerak di bidang industri minyak kelapa sawit.

Kabid Perdagangan DKUKMP Klaten, Mursidi, mengatakan operasi pasar pernah digelar beberapa waktu lalu saat kali pertama pemerintah mengumumkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng awal Februari lalu. “Kami pernah dapat sekali operasi pasar. Saat itu baru 660 liter yang masih dibagi ke pasar-pasar,” kata Mursidi, Minggu (27/2/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

DKUKMP kembali mengusulkan gelontoran minyak goreng bersubsidi ke pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng). Hanya, Mursidi belum mengetahui jadwal pelaksanaan operasi pasar. “Kami baru mengajukan ke provinsi yang nanti disalurkan melalui salah satu perusahaan. Kami menunggu jadwal dari sana,” jelas dia.

Baca Juga: Sidak ke Pasar, DPRD Klaten: Stok Minyak Goreng Ada Tapi Harganya…

Mursidi menjelaskan DKUKMP mengusulkan 4.000 liter minyak goreng untuk operasi pasar di Klaten. Selain pasar tradisional, rencananya minyak goreng tersebut didistribusikan ke UMKM yang sebelumnya sudah mendaftar.

Terkait kondisi stok minyak goreng di Klaten, Mursidi menjelaskan Klaten tak mengalami kelangkaan minyak goreng. Terkait harga minyak goreng di pasar tradisional yang masih di atas HET, Mursidi memperkirakan barang yang dijual merupakan stok lama sebelum pemerintah menetapkan kebijakan HET minyak goreng.

“Karena minyak goreng kebijakan dari pusat, kami berharap minyak goreng di Klaten tetap ada meskipun memang kondisinya terbatas. Alhamdulillah kondisi di Klaten tidak terlalu parah meski stok tidak banyak,” jelas dia.

Baca Juga: Sales Tawarkan Minyak Goreng Dijual Paket, Pedagang Pasar Klaten Pusing

Sebelumnya, DPRD Klaten bersama DKUKMP menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke distributor serta pasar tradisional untuk mengecek ketersediaan dan harga minyak goreng. Di salah satu distributor yang berlokasi di Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, stok minyak goreng curah dan kemasan tersedia. Sementara, harga minyak goreng di tingkat distributor sudah mendekati HET.

Sebagai informasi, pemerintah menetapkan HET minyak goreng yakni minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter, kemasan sederhana Rp13.500 per liter, serta minyak goreng curah Rp11.500 per liter.

Sementara, stok minyak goreng kemasan di pasar tradisional juga  masih ada. Hanya saja, minyak goreng masih dijual di atas HET. “Hanya harganya menggunakan harga lama masih sekitar Rp19.000 per liter. Alasan mereka [pedagang], harga kulakan masih mahal,” kata Ketua Komisi II DPRD Klaten, Agus Riyanto, di Pasar Darurat Pasar Tiga Lantai Klaten, Jumat (25/2/2022).

Baca Juga: Minyak Goreng Satu Harga Rp14.000, Warga Klaten Jangan Panic Buying

Agus berharap harga minyak goreng segera sesuai HET yang ditetapkan pemerintah dalam waktu dekat apalagi menjelang Ramadan. “Harapan kami pemkab dalam hal ini mengoptimalkan Satgas Pangan supaya dalam sebulan sebelum puasa harga-harga kebutuhan pokok dan pangan termasuk minyak goreng bisa normal dan barangnya ada,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya