SOLOPOS.COM - Prajurit TNI sedang membantu warga yang mengungsi ke Kenyam, Minggu (26/3/2023). (ANTARA/HO-Yonif Raider 514/SY)

Solopos.com, NDUGA – Teror yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang tak kenal henti menghadirkan ketakutan bagi masyarakat setempat.

Puluhan warga Koroptak, mengungsi ke Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan dengan berjalan kaki melewati hutan selama empat hari.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Dalam kondisi kelelahan, puluhan warga itu bertemu dengan aparat Satgas Yonif Raider 514/SY Kostrad yang sedang berpatroli.

Aparat pun membantu mengevakuasi warga Koroptak itu ke Kenyam dengan kendaraan.

Komandan Yonif Raider 514/SY Kostrad Letkol Inf Rinto Wijaya dalam keterangan di Jayapura, mengatakan ada 52 warga setempat yang ditemui anak buahnya di tengah hutan.

Puluhan orang itu mengaku sudah berjalan kaki sekitar empat hari dari kampung mereka di Koroptak.

“Saat patroli yang dipimpin Danpos Kendibam di wilayah Kalimin Kapten Inf Mahardika, Minggu(27/3/2023), bertemu dengan 52 warga yang sedang berada di hutan dan ketika ditanya ternyata ingin ke Kenyam,” katanya, seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Selasa (28/3/2023).

Dia menjelaskan mereka hendak ke Kenyam karena takut terhadap aksi teror yang dilakukan KKB.

Puluhan warga itu berjalan kaki empat hari dengan membawa harta benda, termasuk ternak babi.

Setelah mendengar keinginan mereka tersebut, selanjutnya tim gabungan TNI-Polri dari Kenyam datang untuk menjemput masyarakat dengan menggunakan beberapa kendaraan.

Setibanya di Kenyam, mereka langsung dibawa menuju Polres Nduga untuk mendapat pelayanan kesehatan oleh tim kesehatan gabungan TNI-Polri dan pemberian makanan secara gratis.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Rinto, kondisi mereka dinyatakan sehat.

“Kami akan memberikan bantuan kepada masyarakat, baik bantuan logistik maupun lainnya, guna menghilangkan trauma akibat teror KKB,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Egianus Kogoya dan 14 anak buahnya ditetapkan sebagai tersangka pembakaran pesawat Susi Air di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, beberapa waktu lalu.

Egianus Kogoya dan kawan-kawan resmi menjadi buronan Polri, Senin (27/3/2023).

Penetapan tersangka itu dilakukan penyidik gabungan Polres Nduga dan Polda Papua.

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Faizal Rahmadani saat dihubungi di Jayapura, Senin, mengatakan, penetapan itu dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara dan menetapkan 15 orang sebagai tersangka termasuk pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Egianus Kogoya.

Selain ditetapkan sebagai tersangka, mereka juga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yang identitas dan fotonya akan disebar ke sejumlah kepolisian resor (polres).

“Lima belas orang yang jadi tersangka dan masuk DPO adalah anggota KKB yang melakukan pembakaran terhadap pesawat jenis Pilatus milik Susi Air,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya