SOLOPOS.COM - Posisi batu nisan makam Joyo Panambang atau "Mbah Jonambang" setelah direnovasi. Lokasi makam tersebut berada di salah satu bukit di Desa Watuagung, Kecamatan Baturerno, Wonogiri. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI – Pemasangan batu nisan di makam Joyo Panambang atau Mbah Jonambang Wonogiri yang terbalik saat proses renovasi memicu kontroversi di kalangan masyarakat.

Selain itu, sejumlah makam keluarga Mbah Jonambang yang bertempat di Desa Watuagung, Kecamatan Baturerno, Wonogiri tersebut juga hilang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Salah satu warga Baturerno, Brino Gunanta, mengatakan ia mengetahui adanya renovasi makam tersebut pada Rabu (8/7/2020) sore. Saat itu ia tengah bersepeda dengan komunitas gowes asal Baturetno, yakni B2B di area bukit Jonambang.

Kisah Suroto Magelang, 10 Tahun Kurung Diri di Kamar Sejak Erupsi Merapi Tak Pernah Mandi 

Dia terkejut saat kali pertama melihat perubahan makam. Pasalnya selama pandemi Covid-19, ia dan komunitasnya jarang keliling bersepeda.

"Saya merasa prihatin. Dulu saya juga turut berperan mengangkat wisata Jonambang tersebut," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis (9/7/2020).

Ia mengatakan, oknum yang melakukan renovasi tersebut mengaku keturunan Joyo Panambang. Hinggga saat ini, ia belum mengetahui secara pasti siapa dan darimana oknum yang merenovasi makam Mbah Jonambang di Wonogiri tersebut.

Gunung Merapi Menggembung, Segawat Apa Kondisinya?

3 Makam Hilang

Brino menambakan, saat dirinya naik ke bukit tersebut, ia sudah tidak mendapati tiga makam kecil yang sebelumnya ada di sekitar makam Mbah Jonambang. Makam itu terbuat dari batuan andesit.

Lokasi tersebut menurut dia, kini dikelilingi pagar atau tembok yang terbuat dari batu bata. Posisi makam Mbah Jonambang Wonogiri berada di tengah pelataran bangunan.

"Makam Mbah Jonambang disusun dengan posisi terbalik, tidak seperti aslinya dulu. Di salah satu batu makam juga terdapat grafir tapak kaki dan bentuk seperti matahari. Padahal dulu tidak ada," ujar dia.

Aneh bin Ajaib! Rumah Warga Ngawi Pindah Tempat dalam Semalam, Dipindah Jin?

Dengan adanya simbol batu, ia khawatir jika masyarakat manganggap ada unsur klenik di makam tersebut. Bisa saja masyarakat menganggap bahwa makam tersebut merupakan simbol aliran kepercayaan. Sehinga sejarah makam sudah tidak bisa dikenali lagi.

"Oknum yang merenovasi tersebut sepertinya sengaja menghilangkan situs sejarah," kata Brino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya