SOLOPOS.COM - Peta Kepulauan Natuna (jakartagreater.com)

Solopos.com, SOLO -- Publik Indonesia sedang dikejutkan kabar kapal asing milik China masuk ke perairan Natuna untuk melakukan penangkapan ikan secara ilegal dan dilindungi kapal Coast Guard negara itu. Bahkan, Negeri Tirai Bambu tersebut mengklaim wilayah tersebut merupakan teritori mereka.

Padahal perairan Natuna merupakan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di Indonesia. Menurut staf ahlli bidang ekologi dan sumber daya laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Aryo Hanggono, Natuna adalah salah satu daerah di Indonesia yang mempunyai potensi komoditas laut terbesar di Indonesia sehingga menarik kapal-kapal dari negara lain untuk masuk.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

"Natuna termasuk golden fishing ground, selain Arafura, perairan di utara Sulawesi yang jadi perbatasan dengan Filipina. Jadi wajar kalau orang banyak datang ke situ untuk mencari ikan," beber Aryo yang dikutip Solopos.com dari Detik.com, Sabtu (4/1/2020).

Gedung Putih Bak Istana di Tawangmangu Karanganyar Bikin Penasaran, Milik Siapa?

Selain sektor perikanan, Natuna juga memiliki potensi minyak bumi dan gas. Bahkan, Natuna diklaim mempunyai cadangan minyak bumi dan gas paling banyak di Indonesia.

Berdasarkan informasi yang ditayangkan dalam video berjudul PERSEBARAN & POTENSI MINYAK BUMI DI KEPULAUAN NATUNA [GEOGRAFI XI MIPA 3], cadangan minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 1,4 miliar barel. Sedangkan cadangan gas Natuna diperkirakan mencapai 112,4 miliar barel.

Natuna juga mempunyai ladang gas blok D-Alpha yang terletak di 225 kilometer sebelah utara Pulau Natuna. Ladang migas ini mempunyai cadangan 222 triliun kaki kubik migas dan terbesar di Asia.

Film Joker Raih Golden Globe, Nama Joaquin Phoenix Dijunjung Tinggi

Sementara itu dalam bangkai kapal-kapal asing di bawah laut Natuna juga tersimpan barang-barang berharga. Zaharudin, salah satu orang yang pernah menemukan benda berharga itu, mengaku pernah menemukan peralatan rumah tangga kuno, keramik, dan senjata.

Barang-barang tersebut kini tersimpan rapi di Museum Sri Serindit, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

"Pertama kali ditemukan di Cemaga tahun 1979, masyarakat tidak sengaja menemukannya. Nah, semenjak itulah diketahui natuna ini sangat banyak barang-barang ini," beber Zaharudin dalam video berjudul Berburu Harta Karun Perairan Natuna di kanal Youtube KompasTV tiga tahun silam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya