Solopos.com, KLATEN -- Seorang difabel asal Jogonalan, Klaten, diduga menjadi korban gendam. Seluruh barang dagangan untuk angkringannya raib digasak begal.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (4/5/2020) sekitar pukul 05.00 WIB di ruas jalan Ngering-Srowot. Korban bernama Sanyoto, 47. Pelaku diperkirakan dua orang bermasker yang berboncengan sepeda motor.
Istri korban, Nur Hidayati, 46, mengatakan peristiwa terjadi ketika suaminya dalam perjalanan menuju warung angkringan miliknya. Sanyoto berangkat seorang diri mengendarai sepeda motor yang sudah dimodifikasi untuk difabel.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Di tengah perjalanan, Sanyoto tiba-tiba merasakan ada orang yang menepuk pundaknya dari belakang hingga dia menghentikan laju sepeda motor.
"Saat itu mau berangkat jualan. Di tengah perjalanan yanga menablek [menepuk] pundaknya seperti dihipnotis," kata Nur Hidayati saat ditemui wartawan di rumahnya, Senin.
Setelah ditepuk pundak dan menghentikan laju sepeda motor, Sanyoto tak sadarkan diri. Ketika ada warga yang melintas dan menepuk kembali pundak bapak satu anak itu, Sanyoto yang masih duduk di jok sepeda motor tersadar.
Cegah Konlik, Ganjar Usul Nilai Bansos dan Kartu Pra-Kerja Disamakan
Ia mendapati barang-barang yang dia bawa raib. Barang-barang itu seperti tabung gas melon, gorengan, serta nasi bungkus.
Satu-satunya Mata Pencaharian
Barang-barang itu sedianya digunakan Sanyoto untuk modal berjualan. Lantaran tak ada barang yang tersisa untuk dijual, Sanyoto pulang ke rumahnya. Sampai di rumah, Sanyoto masih lemas dan bingung. Dia hanya diam dan tidur di kursi.
Nur menjelaskan tidak ada bekas luka atau suaminya tidak diperlakukan kasar oleh para pelaku gendam di kawasan Jogonalan, Klaten.
Untuk berjualan, Nur yang juga penyandang disabilitas membantu Sanyoto menyiapkan makanan yang dijual di warung. Berjualan angkringan menjadi sumber pendapatan utama keluarga Sanyoto dan Nur setelah Nur sepi order menjahit selama dua bulan terakhir.
"Saya sudah dua bulan ini tidak bekerja. Biasanya saya menjahit tas. Bahannya saya ambil kemudian saya jahit di rumah," ungkap ibu satu anak tersebut.
Jenang Garut Khas Wonogiri, Cocok Untuk Buka Puasa
Kapolres Klaten, AKBP Wiyono Eko Prasetyo, melalui Kapolres Jogonalan, Iptu Rizky Widyo Pratomo, mengatakan Kanitreskrim, Bhabinkamtibmas, serta Babinsa untuk klarifikasi atas kasus dugaan gendam itu.
"Sudah kami datangi dan kami klarifikasi. Tadi ada sedikit bantuan untuk korban untuk membantu modal jualannya sembari menunggu hasil lidik," kata dia.