SOLOPOS.COM - Jenang Garut Khas Wonogiri (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI – Bagi sebagian masyarakat Wonogiri dan sekitarnya, mungkin sudah tidak asing lagi dengan makanan jenang garut. Terlebih saat momen Ramadan. Banyak ibu rumah tangga yang membuat jenang tersebut untuk dijadikan menu buka puasa.

Jenang berbahan dasar tepung garut tersebut merupakan makanan tradisional khas Wonogiri. Jenang tersebut disajikan dengan santan manis dan kental. Umbi garut menyajikan cita rasa segar yang manis dengan sensasi dingin di perut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Nekat Konvoi di Karanganyar, Puluhan Pelajar SMP dan SMK Diciduk

Saat ini, sudah jarang ditemukan pedagang yang menjual jenang garut matang atau siap makan. Pedagang lebih banyak menjual bahan mentahnya, yakni pati garut yang sudah dihaluskan. Pedagang pati garut biasanya dapat ditemukan di pasar tradisional.

Salah satu penjual pati garut di Wonogiri yaitu Sari Noviatsih, warga Batu Tengah RT 001/RW 006, Desa Baturetno, Kecamatan Baturetno. Ia mulai menjual pati garut sejak 2017. Pati garut yang ia bikin dijual dengan sistem online. Ia merupakan pedagang aneka kripik yang dijual dengan sistem online.

Awalnya, ia mengunggah jenang garut di status media sosial, kemudian ada salah satu pelanggannya dari Jakarta tertarik dengan makanan tersebut dan memesan agar dikirim ke Jakarta. Sajak saat itu, ia berinisiatif untuk mulai berjualan pati garut.

Cara Membuat

Cara pembuatannya, umbi garut diparut kemudian diambil patinya untuk dikeringkan. Setelah kering, pati garut dihaluskan menggunakan blender. Setelah halus, pati garut disaring atau diayak menggunakan saringan. Pati garut siap digunakan untuk membuat jenang garut.

Adapun cara membuat jenang garut yaitu rebus air, gula jawa atau gula pasir, garam dan daun pandan hingga mendidih sampai gula larut. Di wadah lain, larutkan pati garut dengan air hingga merata.

Salut! Wisuda Siswa SMAN 2 Sragen Diganti Baksos Bagi-Bagi Sembako

Setelah merata tuang ke dalam air gula yang sudah mendidih tadi, sambil terus diaduk hingga merata. Saat kondisi panas jenang masih cenderung cair, tetapi jika sudah dingin jenang akan kental. Jenang garut siap disajikan dengan air santan yang dicampur dengan garam.

Pesanan Meningkat

Memasuki Ramadan, pemesanan pati garut meningkat. Jika biasanya pati garut tidak setiap hari terjual, saat Ramadan satu hari bisa terjual 10 kilogram. Satu kilogram pati garut ia jual dengan harga Rp80.000. Ia menjual kemasan 250 gram, 500 gram dan satu kilogram. Satu kemasan 250 gram bisa dibuat untuk 10 porsi jenang.

Ia mengatakan, di pasar tradisonal banyak yang menawarkan harga pati garut dengan harga murah. Satu kilogram hanya dihargai Rp10.000 hingga Rp20.000. Tetapi, menurut dia, pati garut tersebut sudah dicampur dengan ubi singkong dan sejenisnya, jadi sudah tidak lagi murni dari pati garut.

Hingga saat ini, ia sudah melayani pemesanan pati garut di beberpa wilayah Indonesia, seperti daerah Jabodetabek, Semarang, Jawa Timur, Kalimantan dan berbagai daerah lainnya. Di saat ada pelarangan mudik akibat pandemi Covid-19, bagi perantau yang rindu dengan jenang garut khas Wonogiri tersebut, bisa memesannya.

Cegah Kerumunan, Polisi Bubarkan Belasan Remaja yang Nekat Main Futsal di Solo

“Sistem jualan saya kan online, jadi saya jual pati garutnya, pelanggan yang memasak sendiri jenangnya. Kalau saya jualan jenang yang sudah matang, sampai tujuan sudah asam, sudah tidak enak dimakan, meskipun tidak dicampur dengan santan,” kata dia saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Sabtu (2/5/2020).

Pati garut, menurut dia, dapat dijadikan obat atau makanan bagi penderita lambung. Banyak pelanggannya yang beralasan membeli pati garut untuk kesembuhan penyakit lambung. Bahkan ada beberapa pelanggan yang menggunakan pati garut untuk dijadikan obat liver.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya