SOLOPOS.COM - Sebastian Kurz (Istimewa/Liputan6/AFP)

Solopos.com, WINA — Pemimpin Austria Sebastian Kurz  mengundurkan diri dari jabatannya pada Sabtu (9/10/2021) malam, waktu setempat di tengah isu skandal korupsi yang dituduhkan kepadanya.

Baru-baru ini kantornya digrebek oleh jaksa Austria yang menyelidiki Kurz serta sembilan anggota timnya atas dugaan suap dan pelanggaran kepercayaan.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Dilansir Liputan6 dari BBC, Minggu (10/10/2021), Kurz mengatakan bahwa tuduhan tersebut salah dan menyangkal klaim bahwa dia telah menggunakan uang pemerintah untuk tujuan politiknya. Tuduhan korupsi terhadap Kurz telah menyebabkan krisis di pemerintahan Austria.

Mitra juniornya, Partai Hijau (The Greens) mengatakan bahwa Kurz tidak lagi layak menjadi Kanselir Austria. Partai Hijau memulai pembicaraan dengan partai-partai oposisi dan mengancam akan mengajukan mosi tidak percaya terhadapnya di parlemen pada Selasa mendatang. Sebastian Kurz telah mengusulkan Menteri Luar Negeri Alexander Schallenberg sebagai penggantinya.

Baca Juga: Vaksinasi Capai 90 Persen, Malaysia Izinkan Warganya ke Luar Negeri

Pemimpin Partai Hijau dan Wakil Rektor Werner Kogler menyambut baik pengunduran diri Kurz dan mengindikasikan bahwa dia bersedia bekerja dengan Schallenberg, dengan mengatakan bahwa mereka memiliki hubungan yang ‘sangat konstruktif’.

“Yang dibutuhkan sekarang adalah stabilitas. Untuk mengatasi kebuntuan, saya ingin menyingkir untuk mencegah kekacauan,” kata Kurz saat mengumumkan pengunduran dirinya. Pada kesempatan yang sama, ia mengatakan bahwa dirinya akan tetap menjadi pemimpin partainya dan terus duduk di parlemen.

“Pertama dan terpenting, bagaimanapun, saya tentu saja akan menggunakan kesempatan untuk membantah tuduhan terhadap saya,” tambahnya.

Meskipun dia bukan lagi Kanselir, Kurz akan tetap menjadi tokoh utama dalam politik Austria. Sebagai pemimpin partainya, dia akan hadir dalam rapat kabinet. Kepala oposisi Sosial Demokrat mengatakan dia akan menjadi kanselir bayangan, mengingat kedekatannya dengan Alexander Schallenberg, seorang diplomat karier yang bekerja dengan Kurz ketika ia kali pertama masuk pemerintahan sebagai menteri luar negeri.

Beberapa anggota partai Kurz berharap pengunduran dirinya bersifat sementara dan dia akan kembali sebagai kanselir. Sementara itu, orang Austria lainnya mengatakan bahwa dua penyelidikan korupsi serta kegagalannya dalam koalisi terakhirnya dengan Freedom Party sayap kanan pada 2019 merupakan signal untuk Kurz meninggalkan politik.

Baca Juga: Kacamata Berlian Mughal India Dilelang, Harga Dibuka Rp28,5 Miliar

Membantah Tuduhan

Sebastian Kurz terpilih menjadi Kanselir Austria pada 2017, dengan cerdik mengubah salah satu krisis terbesar di Eropa, yaitu masuknya pengungsi pada 2015 dan menjadi pemenang dengan suara terbanyak saat pemilihan. Dia menjadi salah satu kepala pemerintahan termuda yang pernah dipilih secara demokratis di dunia, yaitu menjabat pada usia 31 tahun.

Tuduhan korupsi tersebut terkait dengan periode antara 2016 dan 2018, ketika dana kementerian keuangan diduga digunakan untuk memanipulasi jajak pendapat yang mendukung partai Kurz yang kemudian diterbitkan di sebuah surat kabar.

Partainya juga adalah kekuatan pendorong di balik undang-undang yang melarang cadar Muslim seluruh wajah di ruang publik pada 2017.

Baca Juga: Keracunan Alkohol Ilegal, 34 Orang Meninggal Dunia di Rusia

Kurz serta sembilan orang dan tiga organisasi telah diselidiki atas dugaan pelanggaran kepercayaan, korupsi dan penyuapan, sebagian dengan tingkat keterlibatan yang berbeda. Hal tersebut diumumkan dari Kantor Kejaksaan untuk Urusan Ekonomi dan Korupsi dalam sebuah pernyataan pada Rabu (6/10/2021) sebagaimana diwartakan BBC.

Sebelumnya pada hari itu, jaksa melakukan penggerebekan di kanselir, kementerian keuangan, rumah serta kantor pembantu senior kanselir.

Kurz menyebut tuduhan terhadapnya ‘tidak berdasar’. Dia juga membantah melakukan kesalahan dalam penyelidikan terpisah yang dia lakukan pada Mei atas tuduhan bahwa dia membuat pernyataan palsu kepada komisi parlemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya