SOLOPOS.COM - Kondisi gerusan air hujan yang mengancam perumahan Desaku Menanti di Dusun Doga, Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Rabu (13/2/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Desaku Menanti tak lagi dkhususkan untuk gepeng.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Program Desaku Menanti di Dusun Doga, Desa Nglanggeran, Patuk hampir dipastikan batal. Pasalnya Dinas Sosial DIY mewacanakan untuk mengalihfungsikan perumahan yang dulunya disediakan pemukiman bagi gelandangan dan pengemis dengan program yang lain.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Baca Juga : DESAKU MENANTI : Siapa Saja yang Akan Menghuni Permukiman Ini?

Kepala Desa Nglanggeran, Senen mengakui adanya perubahan program perumahan gepeng. Perubahan ini muncul setelah ada petugas dari Dinas Sosial DIY mengabarkan wacana tersebut.

“Belum lama ini. Intinya mereka datang untuk memberitahu terkait dengan adanya perubahan program tersebut,” katanya kepada wartawan, Rabu (8/2/2017).

Dia menjelaskan detail perubahan program belum diketahui secara pasti. Ke depan, area ini tidak hanya untuk gepeng, warga sekitar atau aktivitas kelompok usaha bersama juga dapat menggunakan.

“Secara umum kelihatannya akan digunakan untuk pemberdayaan masyarakat. Namun untuk detailnya saya belum tahu persis,” katanya.

Adapun saat dibangun pada 2015 lalu, puluhan rumah ini akan difungsikan untuk lokasi pemukiman gepeng yang telah didata oleh Dinas Sosial DIY.

“Untuk alasan persis perubahan program ini saya tidak tahu karena Desa Nglanggeran hanya sebagai tempat saja, karena segala urusan menjadi kewenangan provinsi. Namun yang jelas, hingga sekarang bangunan tersebut urung pernah difungsikan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya