Jogja
Senin, 9 Mei 2016 - 05:20 WIB

DESAKU MENANTI : Siapa Saja yang Akan Menghuni Permukiman Ini?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi gerusan air hujan yang mengancam perumahan Desaku Menanti di Dusun Doga, Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Rabu (13/2/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Desaku Menanti tetap akan dilanjutkan pembangunannya.

Harianjogja.com, JOGJA — Calon penghuni permukiman khusus gelandangan dan pengemis (Gepeng), Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan penghuni permukiman itu adalah Gepeng yang tertangkap dalam operasi yang digelar oleh pemda DIY.

Advertisement

Terlebih saat ini mereka sudah menerapkan Peraturan Daerah Nomo 1/2014 tentang Gelandangan dan Pengemis. Perda itu pun menjadi dasar bagi setiap operasi yang digelar pemerintah.

(Baca Juga : DESAKU MENANTI : Permukiman Gepeng Akan Dijadikan Rumah Singgah)

Meskipun demikian, tak seluruh gelandangan dan pengemis yang terazia akan bisa menempati permukiman yang ada di Nglanggeran Gunungkidul itu. Permukiman khusus gepeng itu menurut Sultan hanya bisa ditempati gelandangan dan pengemis yang merupakan warga DIY.

Advertisement

Sejau ini, dari berbagai operasi rutin yang sudah digelar Pemda DIY mereka berhasil menjaring 500 lebih gepeng yang berada di wilayah DIY. Dari jumlah itu, 23% diantaranya merupakan warga DIY.

“Kalau dari luar DIY ya akan dipulangkan setelah tertangkap, kalau warga DIY akan kita kembalikan ke keluarganya, kalau tidak mau menerima ya kita openi,” imbuh dia, Selasa (3/5/2016).

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi mengatakan pihaknya masih melanjutkan proyek pembangunan permukiman gepeng. Tak ada perubahan rencana terkait lokasi. Saat ini mereka tangah mencoba berkomunikasi dan mensosialisasikan keberadaan permukiman ini baik ke warga setempat maupun ke gelandangan dan pengemis.

Advertisement

Selain itu Dinsos juga masih menyempurnakan tahap penyelesaian akhir dan mengurus kelengkapan administrasi yang masih dibutuhkan. Meskipun demikian, Untung belum bisa memastikan kapan permukiman khusus Gepeng itu bisa dimanfaatkan sepenuhnya.

“Kapan bisa terisi kami belum bisa memastikannya, nanti akan kami kabarkan lebih lanjut soal itu,” tandas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif