SOLOPOS.COM - Debat publik paslon Pilkada Boyolali tahun 2020 di Hotel Azhima Boyolali, Jumat (4/12/2020). (Istimewa-KPU Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI -- Debat tanpa penantang yang terjadi pada tahapan Pilkada 2020 di Boyolali memantik perhatian dari kalangan pengamat. Ke depan KPU pun diharapkan memiliki strategi khusus untuk menyiapkan tahapan Pilkada untuk daerah dengan pasangan calon (paslon) tunggal.

Pengamat politik dan ketatanegaraan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto, menilai pada acara yang bertajuk debat publik penajaman visi misi untuk pilkada Boyolali pada Jumat (4/12/2020) di Azhima Hotel itu tidak sedinamis debat yang dilakukan lebih dari satu paslon.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

"Sebab debat itu harus ada dua gagasan. Jadi satu menggagas apa kemudian lainnya menggagas apa, lalu diperdebatkan. Tapi kalau tunggal kan tanpa ada lawannya. Jadi ini hanya semacam meminta tanggapan lebih dalam terhadap visi misinya saja. Bukan perdebatan, maka disebut penajaman visi dan misi. Ini perlu diluruskan," kata dia kepada Solopos.com, Jumat.

Yuk! Ketahui Manfaat Omega 3 dan Fiber Bagi Kesehatan

Menurutnya hal ini membuktikan jika ketentuan dalam PKPU mengenai debat perlu dibenahi. Dia mengatakan dalam PKPU tidak mengenal istilah dialog, tapi debat.

"Hanya kelemahan, PKPU itu tidak mengatur mengenai debat ketika calonnya tunggal. Harusnya PKPU itu diperbaiki. Sebab di dalamnya mengatur ketika calonnya minimal dua, sehingga akan ada perdebatan. Ini kan beda-beda setiap daerah pemaknaannya. Debat dengan siapa, apa yang didebat dan sebagainya," lanjut dia.

Mengenai terobosan baru oleh paslon, Mohammad Said Hidayat dan Wahyu Irawan, Agus juga belum melihat cukup jelas.

"Kalau saya lihat visi misi paslon saat ini adalah melanjutkan yang sudah berjalan sebelumnya. Tidak ada terobosan signifikan. Sebab apa yang sudah dilakukan dianggap sudah cukup baik. Salah satu sebabnya ya mungkin karena kemenangan PDIP selalu mutlak. Itu asumsi sederhananya, pekerjaannya sudah diterima, [terbukti] selalu menang. Apalagi calonnya tunggal. Secara fakta politik dia tidak ada penantang," kata dia.

Memberikan Informasi kepada Masyarakat

Meski terkesan bukan sebagai tontonan perdebatan, dengan gagasan monoton dari satu paslon saja, setidaknya bisa memberi informasi ke masyarakat Boyolali.

Menurutnya, secara substansi, apa yang disampaikan paslon relatif bisa memberikan informasi mengenai apa yang mau mereka jalankan lima tahun ke depan. Sebab menurutnya, pertanyaan dalam penajaman visi misis tersebut sudah cukup beragam.

Mulai dari aspek ekonomi, birokrasi pemerintahan, aspek UMKM, kesehatan di era Covid-19, mengatur smart city, menaikkan investasi hingga industri susu.

"Ingin mendirikan BUMD mengenai susu, itu menarik sebenarnya, meski tidak begitu tajam mengeksplorasinya. Sebab bukan perdebatan, jadi dia menyampaikannya juga monoton saja. Kecuali jika ada perdebatan tentu ada pertanyaan yang tajam-tajam. Tapi itu sudah bisa memberi gambaran ke masyarakat," jelas dia.

Sejarah Hari Ini: 5 Desember 1901 Kelahiran Walter Elies Disney

Mengenai kedudukan paslon yang didukung hampir semua partai politik, juga menjadi kekhawatiran dari para panelis.

Salah satu panelis, Prof. Dr. Pujiyono, S. H., M. H, mempertanyakan jika nantinya paslon itu terpilih, jaminan apa yang akan diberikan untuk mewujudkan pembangunan yang merata, penataan birokrasi dan keseimbangan anyara eksekutif dan yudikatif.

Dia mempertanyakan bagaimana jalannya pembangunan yang merata dan berkeadilan, termasuk di daerah yang mungkin kurang antusias memilih paslon tersebut.

Kemudian bagaimana penataan birokrasi sesuai ketentuan ASN, biarpun ada ASN yang mungkin diketahui malas tidak mendukung paslon dalam pemilihan.

Dia juga mempertanyakan sejauh apa upaya paslon untuk menjaga check balancing antara eksekutif dan yudikatif dengan memberi ruang kepada DPRD untuk melakukan kontrol yang objektif kepada eksekutif.

Pegawai Memang Harus Netral

Menjawab hal itu, Said Hidayat memastikan akan menjalankan pemerintahan secara profesional.

"Sudah terjawab ketika kami berpasangan dengan Bupati Seno Samodro, kalau kita lihat data, Kecamatan Simo adalah anak ragil, artinya dalam hitungan pemilih hanya selisih sembilan suara. Tapi bisa ditengok yang kami lakukan bagaimana pembangunan di Simo. Saya kira itu tidak jauh berbeda nantinya. Soal pegawai yang malas milih, pegawai memang harus netral. Maka malas atau tidaknya akan kami lihat bagaimana pegawai bekerja," kata dia.

Dia juga memastikan tidak akan melakukan penataan birokrasi tanpa mematuhi aturan kepegawaian yang ada.

AMSI Kembali Gelar IDC 2020, Transformasi & Inovasi Digital

Ketua KPU Boyolali, Ali Fahrudin, mengatakan debat publik penajaman visi dan misi paslon Bupati dan Wakil Bupati Boyolali 2020 itu sebagai salah satu fasilitas yang diberikan KPU kepada paslon untuk menyampaikan visi dan misi yang kemudian dilakukan penajaman oleh para panelis.

"Diharapkan masyarakat Boyolai bisa mencermati terkait dengan info visi dan misi dan penajaman ini sehingga nanti bisa menggunakan haknya pada 9 Desember," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya