Bisnis
Selasa, 7 Mei 2024 - 21:26 WIB

Dorong Percepatan Realisasi Investasi, Daerah di Soloraya Perlu Kolaborasi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Solo, Gatot Sutanto (tengah), memukul gong saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Promosi Penanaman Modal se-Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di Solo, Selasa (7/5/2024).(Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO – Soloraya dinilai perlu memercepat upaya dalam mencapai target realisasi investasi. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan kolaborasi antardaerah di Soloraya.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal yang juga Plt Deputi Perencananan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan, di sela acara Rapat Koordinasi Bidang Promosi Penanaman Modal se-Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di Solo, Selasa (7/5/2024).

Advertisement

Dia menjelaskan kegiatan tersebut dilakukan sebagai rangkaian kegiatan Solo Great Sale (SGS) 2024 yang digelar bulan ini.

“Kami ingin punya spektrum yang lebih luas bukan hanya dari sisi perdagangan atau sale di Solo saja. Kami ingin ambil momentum ini sebagai bagian yang lebih komprehensif sehingga melibatkan aspek perdagangan dan investasi,” kata dia.

Advertisement

“Kami ingin punya spektrum yang lebih luas bukan hanya dari sisi perdagangan atau sale di Solo saja. Kami ingin ambil momentum ini sebagai bagian yang lebih komprehensif sehingga melibatkan aspek perdagangan dan investasi,” kata dia.

Menurutnya jjka berbicara investasi, memiliki peran yang sangat strategis saat ini. Sebab untuk menuju Indonesia 2045, secara nasional Indonesia memiliki target berkaitan dengan realisasi investasi. Untuk mencapainya, tentu juga harus didukung oleh pencapaian target yang ada di daerah.

Sedangkan dalam upaya pencapaian target, perlu ada strategi yang lebih efektif dalam mencapainya. Dia mengatakan setiap daerah tidak bisa bekerja sendiri-sendiri.

Advertisement

Namun untuk menuju upaya percepatan pencapaian target realisasi investasi di Soloraya, diharapkan tidak memunculkan terlalu banyak aspek persaingan. Sebaiknya, hal itu harus diwujudkan dengan menguatkan aspek kolaborasi antar daerah. Menurutnya, jika yang muncul lebih kuat ternyata adalah persaingan antara daerah, dikhawatirkan justru memunculkan kondisi yang tidak kompetitif di Soloraya, dibandingkan daerah lain dalam menarik investasi.

“Untuk itu melalui kegiatan ini kami ingin menginisiasi trigger awal dalam rapat koordinasi promosi penanaman modal, dengan angle investasi,” jelas dia.

Dia berharap selanjutnya bisa memberikan trigger pada daerah-daerah di Soloraya sehingga bisa duduk bersama memikirkan tujuan yang sama. Tujuan yang bisa berkontribusi positif terhadap seluruh daerah di Soloraya. Setelah itu semua wilayah juga bisa membangun ekosistem untuk mencapai tujuan tersebut, melalui potensi-potensi yang ada di setiap daerah.

Advertisement

Menurutnya ketika ekosistem telah terbentuk, akan memberikan nilai tambah pada suatu kawasan berdasarkan kekayaan sumber daya manusia dan alamnya. Selanjutnya akan mendorong terciptanya kegiatan ekonomi yang lebih banyak dan memunculkan daya saing yang lebih tinggi.

“Kuncinya adalah kerja sama pentahelix, yakni antara antara pelaku usaha, pemerintah, society, media dan dunia pendidikan atau kampus. Ini akan menjadi backbone aglomerasi Soloraya,” kata dia.

Disebutkan bahwa target realisasi investasi secara nasional pada 2023 senilai Rp1.400 triliun. Dari target tersebut, realisasi 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun. Kemudian untuk target realisasi investasi di 2024 senilai Rp1.650 triliun.

Advertisement

Sedangkan khusus di kawasan Soloraya, realisasi investasi 2023 sebesar Rp9.085 miliar dari target Rp9.900 miliar. Untuk wilayah Jateng, total realisasi di 2023 mencapai Rp56.119 miliar dari target Rp65.700 miliar. Sedangkan untuk target investasi di Soloraya pada 2024 sebesar Rp12.050 miliar. Target investasi Jateng pada 2024 sebesar Rp77.400 miliar.

Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Solo, Gatot Sutanto, saat membacakan sambutan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebutkan persiangan dalam menarik investasi saat ini sangat ketat. Terlebih di tengah perkenmbangan global yang tidak menentu. Dimana hal itu akan berdampak pada terjadinya turbulensi ekonomi, termasuk investasi.

“Ditambah target relaisasi investasi yang semakin meningkat, sebesar Rp1.650 triliun secara nasional. Tentu masing-masing negara akan protektif dan bersiang untuk menarik invesrtasi ke negaranya. Hal itu juga terjadi di provinsi dan kabupaten/kota,” kata dia.

Untuk itu untuk mencapai target realisasi investasi tersebut dibutuhkan strategi promotif yang inovatif juga sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder. Baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, pengusaha dan masyarakat, termasuk kerja sama daerah aglomerasi seperti Soloraya.

Diharapkan ke depan acara tersebut bisa menjadi pertemuan bisnis yang terjadwal yang dapat melibatkan pemangku kepentingan, dunia usaha termasuk calon investor.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif