Solopos.com, SUKOHARJO -- Data pasien positif Covid-19 di Sukoharjo bertambah 14 orang selama sepekan dari sebelumnya 26 orang menjadi 40 orang.
Sementara delapan pasien positif dinyatakan sembuh setelah dua kali tes swab negatif dan tidak ada keluhan gangguan klinis. Hal ini diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, saat jumpa wartawan di Menara Wijaya, Senin (4/5/2020).
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Menurut Yunia, sebagian besar penambahan pasien positif merupakan klaster alumni Ijtima Ulama Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan.
Gugus Tugas Covid-19 Indonesia: Laju Penambahan Kasus Turun 11%, Tapi Belum Berakhir
"Kali terakhir, ada penambahan pasien positif yang merupakan bagian dari klaster Gowa asal Kartasura pada Minggu [3/5/2020]," kata dia, Senin.
Yunia mengatakan laju pertambahan data kasus baru positif Covid-19 Sukoharjo meningkat karena sekarang hasil tes swab bisa diketahui lebih cepat. Spesimen swab tenggorokan pasien diuji di laboratorium RS UNS Solo di Pabelan, Kartasura, yang jaraknya lebih dekat.
"Rata-rata butuh tiga hari-empat hari untuk mengetahui hasil swab test. Lebih cepat karena diuji di RS UNS. Dulu butuh waktu berhari-hari untuk memastikan apakah pasien positif terpapar Covid-19 atau tidak," ujar dia.
Kabar Baik! Kasus Positif Covid-19 di Wonogiri Hampir Sepekan Tak Bertambah
Selain itu, penambahan data pasien positif Covid-19 Sukoharjo juga rata-rata merupakan bagian dari contact tracing pasien positif sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menjelaskan mayoritas pasien positif klaster Gowa menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing. Mereka tidak dirawat di rumah sakit lantaran kondisi fisik dan kesehatannya cukup baik.
Kebutuhan Pokok
Selama karantina mandiri, ketua rukun tetangga (RT) dan pemerintah desa mengawasi termasuk menyuplai kebutuhan pokok keluarga pasien positif.
Kabur Saat Ada Operasi Polisi di Pasar Kliwon Solo, Pemuda Palur Tertabrak Motor Teman Sendiri
"Klaster Bogor di Kartasura sudah habis. Klaster pemudik Jakarta dan Surabaya juga habis. Tinggal klaster Gowa yang muncul secara masif," papar dia.
Lebih jauh, Yunia menambahkan data kasus positif Covid-19 yang sembuh di Sukoharjo ada delapan orang. Mereka dinyatakan sembuh setelah menjalani swab test dua kali negatif dan tak ada keluhan klinis.
Mereka berasal dari wilayah Kartasura, Baki, Grogol, Nguter, dan Mojolaban.
Kehidupan Satwa TSTJ Solo Ikut Terancam Gara-Gara Pandemi Covid-19
Sementara itu, Camat Grogol, Bagas Windaryatno, menyatakan berdasarkan data, Grogol menjadi daerah dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak di Sukoharjo yakni 17 orang.
Bagas telah berkoordinasi dengan gugus tugas penanganan Covid-19 tingkat desa. Dia memberikan edukasi kepada masyarakat ihwal pencegahan wabah Covid-19.
"Masyarakat harus mengikuti anjuran pemerintah untuk memutus mata rantai penularan Covid-19," kata dia.