Solopos.com, WASHINGTON -- Perusahaan induk TikTok ByteDance dikabarkan setuju untuk memecah operasional di Amerika Serikat. Pernyataan ini muncul setelah Presiden Donald Trump mengancam akan memblokir media sosial tersebut.
Peneliti Sebut Tak Ada Malware Mencurigakan di Aplikasi Tiktok
Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia
Dilansir Reuters, Minggu (2/8/2020), ByteDance semula ingin mempertahankan kepemilikan saham minoritas di bisnis TikTok AS. Namun hal ini ditolak Gedung Putih.
Microsoft Corp dikabarkan sedang berdiskusi untuk membeli aplikasi milik ByteDance, TikTok. Reuters mengutip laporan dari The New York Times, Minggu, diskusi antara Microsoft dan TikTok ini pertama kali dilaporkan oleh FOX Business.
Tiktok Goyang Tarakdung Viral, Almira Dapat Penghargaan
ByteDance dikabarkan setuju untuk melepas ikatan dengan perusahaan induk di China dan menyerahkan operasional TikTok di Amerika Serikat kepada perusahaan lokal. Microsoft dikabarkan akan mengambil alih TikTok dan bertanggung jawab atas data pengguna di Amerika Serikat.
Reuters mengutip sumber yang dirahasiakan identitasnya menuliskan terbuka kesempatan bagi perusahaan selain Microsoft untuk membeli TikTok. Beberapa investor ByteDance di AS akan diberi kesempatan untuk mengambil saham minoritas.
Gak Cuma Buat Lucu-Lucuan, Ini 5 Tips Jitu Manfaatkan Tiktok untuk Promosi Bisnis
ByteDance dikabarkan menerima proposal dari sejumlah investor, termasuk Sequoia dan General Atlantic untuk mentransfer kepemilikan mayoritas kepada mereka.