SOLOPOS.COM - Salah satu pengelola intip Mbok Poer,Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah, menata intip goreng setelah diberi bumbu, Senin (13/12/2021). (Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Dimasak di emperan rumah yang berada di tepi jalan, intip goreng ini banyak dicari dan memiliki pelanggan dari berbagai kota. Presiden kedua Indonesia, Soeharto, disebut-sebut pernah mencicipi intip tersebut.

Bernama Intip Goreng Mbok Poer, usaha itu dijalankan satu keluarga di emperan rumah sederhana tepi Jl. Prenjak, RT 001/RW 006, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah. Jajanan tradisional itu kian dikenal setelah masuk konten pada kanal YouTube salah satu food vlogger.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Intip merupakan kerak nasi yang biasanya menempel pada dasar kuali atau ketel. Setelah melalui proses penjemuran di bawah terik matahari, intip digoreng dan ditambahi bumbu olahan asin dan manis.

Baca Juga: Perantau dari Wonogiri Mudik Nataru Lebih Awal

Di Intip Mbok Poer, cara pengelolahan masih dilakukan secara tradisional digoreng menggunakan bahan bakar kayu. Bumbu yang digunakan untuk perasa juga berasal dari bahan alami yakni bawang serta garam untuk rasa asin serta gula jawa dicampur bawang dan garam untuk rasa manis. Lokasi memasak di depan rumah di tepi jalan raya.

Salah satu pengelola intip goreng Mbok Poer, Yemi, 52, mengatakan usaha itu merupakan warisan ibunya, Poer. Usaha itu kini dikelola oleh empat anak perempuan Poer. Yemi menjelaskan usaha itu sudah dirintis ibunya sejak 1981 atau 40 tahun silam. Hingga kini, cara memasak secara tradisional masih dipertahankan.

Bahan baku yang digunakan merupakan intip dari kerak nasi benar-benar hasil liwet. Ada yang hasil berburu ke warga pedesaan, ada pula langganan yang rutin menyuplai intip. “Bahan baku kami cari di masyarakat pedesaan seperti di Bayat, Cawas, Kalikotes, Trucuk, hingga Karangnongko. Ada juga yang memang biasa datang ke sini,” kata Yemi saat ditemui, Senin (13/12/2021).

Baca Juga: Kesiapsiagaan Antisipasi Erupsi Gunung Merapi Kembali Dipetakan

Yemi memiliki alasan tersendiri hingga kini memilih tak menggunakan intip hasil cetakan atau sengaja dibikin. “Intip yang digunakan benar-benar intip asli dari hasil ngliwet. Kalau dari intip cetakan itu rasanya berbeda. Kalau intip cetakan lebih mirip dengan rengginang,” tutur dia.

Pengelola intip Mbok Poer lainnya, Parmi, 42, mengatakan proses menggoreng intip itu dilakukan sekali dalam tiga hari. Sekali produksi, jumlah intip yang digoreng sebanyak 20 kg hingga 30 kg. “Intip dijual kemasan seperempat kilogram Rp15.000. Sementara, intip kemasan setengah kilogram dijual seharga Rp30.000,” kata dia.

 

Dibeli Soeharto

Soal pemasaran, Parmi mengatakan dipasarkan ke berbagai daerah seperti Kalimantan, Batam, serta pernah dikirim ke Singapura untuk oleh-oleh. Dia menjelaskan sejak masuk dalam konten YouTube salah satu food vlogger, pesanan kian membeludak dan kerap mengirim paket intip goreng ke berbagai kota.

Baca Juga: 300 Perenang Pemula Jateng-DIY Ikuti Pluneng Fun Swimming

Disinggung publik figur yang pernah mencicipi intip goreng Mbok Poer, Yemi dan Parmi mengatakan salah satunya komedian Peppy, yang sengaja datang untuk membeli intip goreng tersebut. Kabarnya, intip bikinan Mbok Poer juga pernah dicicipi mantan presiden.

“Katanya sih ada yang beli untuk Pak Ganjar [Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo]. Kemudian dulu pernah ada asisten Pak Harto [Presiden kedua Indonesia, Soeharto] yang beli di sini untuk Pak Harto. Adiknya Pak Harto, Pak Probosutejo, juga pernah datang langsung untuk beli intip di sini,” kata Yemi.

Salah satu pelanggan intip goreng Mbok Poer, Rosa, mengaku sejak kecil biasa diajak membeli intip goreng di tempat tersebut oleh ibunya. Biasanya, intip goreng digunakan sebagai oleh-oleh kepada kerabatnya yang tinggal di Semarang.

Baca Juga: 3 Desa di Selo Boyolali Diguyur Hujan Abu Vulkanik Merapi

“Sejak saya kecil sudah menikmati intip di sini. Saya biasanya yang rasa manis. Rasanya enak dan tidak berubah sejak zaman dulu,” kata warga Kampung Banyuanyar, Kelurahan Gayamprit, Klaten Selatan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya