SOLOPOS.COM - PJs Sekdes Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Purnomo. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN - Salah seorang warga sekaligus penjabat sementara (PJs) Sekretaris Desa (Sekdes) Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Purnomo, 55, langsung berencana membangun indekos di Sukoharjo dan Kota Salatiga dalam waktu dekat.

Hal itu dilakukan setelah yang bersangkutan dipastikan memperoleh uang ganti rugi (UGR) lahan terdampak jalan tol Solo-Jogja senilai Rp1,5 miliar. Purnomo menjadi salah satu peserta Musyawarah Penetapan Ganti Kerugian Pengadaan Tanah Jalan Tol Kulon Progo-Jogja-Solo di Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Selasa (1/12/2020).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Musim Hujan, Damkar Sukoharjo Banjir Permintaan Evakuasi Ular

Total warga terdampak jalan tol Solo-Jogja di Kapungan mencapai 207 orang. Hal itu sesuai dengan jumlah bidang terdampak jalan tol Solo-Jogja di Kapungan. Ratusan bidang tersebut setara dengan 223,8 hektare.

Purnomo tercatat sebagai salah seorang peserta yang ikut musyawarah sesi I. Purnomo langsung mendatangi meja panitia penyelenggara ganti rugi lahan terdampak jalan tol Solo-Jogja di balai desa setempat, Selasa (1/12/2020) pagi. Di meja tersebut, Purnomo diberi amplop berwarna putih.

Selanjutnya, Purnomo membuka amplop tersebut di pintu balai desa tersebut. Dari amplop itu terdapat secarik kertas yang menetapkan lahan pertanian seluas 2.267 meter persegi miliknya bakal diterjang jalan tol Solo-Jogja. Lahan dengan luasan satu patok itu dihargai appraisal senilai Rp1,5 miliar. Jumlah tersebut setara Rp671.000 per meter persegi.

Melihat angka yang tertera di secarik kertas itu, Purnomo sebenarnya masih belum puas dengan UGR yang akan diperoleh. Semula, Purnomo berangan-angan tanahnya dihargai tim appraisal jauh di atas Rp671.000 per meter persegi.

Tanah Produktif

Meski seperti itu, Purnomo tetap menerima UGR tersebut. Di samping itu, Purnomo menyetujui dan mendukung penuh pembangunan jalan tol Solo-Jogja yang menjadi proyek strategis nasional.

"Kalau di sini, rata-rata menginginkan nilai tanah senilai Rp750.000 per meter persegi. Harga pasaran di sini senilai Rp500.000 per meter persegi," kata Purnomo, saat ditemui wartawan di kompleks Kantor Desa Kapungan, Polanharjo, Selasa (1/12/2020).

"Kenapa tanah di sini tinggi? Karena tanah di sini termasuk tanah produktif [zona hijau pertanian]. Lahannya juga datar. Sawah di sini bisa panen tiga kali dalam setahun [hasil panenan Rp5 juta-Rp10 juta per masa tanam]. Maka wajar, harganya relatif tinggi. Saya juga sudah tanya-tanya ke tim appraisal lainnya memang harga lahan di sini layak tinggi," jelasnya.

Purnomo yang juga dikenal sebagai kepala dusun (kadus) I di Kapungan Klaten itu mengaku sudah berencana membangun indekos di kawasan Mendungan, Sukoharjo. Purnomo sudah membeli lahan basah di dekat kampus Universita Muhammadiyah Surakarta (UMS) seluas 500 meter persegi. Rencananya, Purnomo membangun indekos sebanyak delapan kamar di kawasan Mendungan, Sukoharjo.

Seperti Ini Detail Konsep Penataan Gunung Kemukus Sesuai Misi Yuni-Suroto

Di waktu sebelumnya, Purnomo juga sudah mulai membangun indekos di dekat Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga sebanyak delapan kamar.

"Yang di dekat UMS baru beli lahan. Setelah ini, langsung bangun indekos di sana dengan delapan kamar. Yang di Salatiga kemungkinan besar mulai dibuka Januari 2021. Uang hasil ganti rugi ini akan saya alokasikan ke sana [membangun indekos]. Itu bisa untuk mencukupi kebutuhan anak-anak saya ke depannya. Anak pertama kuliah di Satya Wacana itu. Sedangkan, anak kedua kuliah di UMS," kata Purnomo.

Sebelumnya, Penjabat Sementara (PJs) Bupati Klaten, Sujarwanto Dwiatmoko, mengimbau ke warga terdampak jalan tol memiliki rencana yang matang guna mengelola UGR. "Jangan konsumtif dan jangan percayakan uang itu untuk dikelola orang lain," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya