SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan, didampingi Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Rudy Saladin, memeriksa pasukan dalam apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Alun-alun Kidul, Boyolali, Kamis (11/11/2021). (Solopos.com/Cahyadi Kurniawan)

Solopos.com, BOYOLALI – Memasuki musim hujan harus mewaspadai tingginya potensi bencana di Soloraya. Potensi bencana yang terjadi baik hidrometeorologi. seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan bencana lainnya.

Hal ini disampaikan oleh Komandan Korem 074/Warastratama Kolonel Inf. Rudy Saladin, saat menghadiri apel kesiapsiagaan pasukan dalam penanggulangan bencana. Digelar di Alun-alun Kidul Boyolali, Kamis (11/11/2021).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Belum lama ini, bencana tanah longsor terjadi di Kabupaten Karanganyar dengan korban jiwa satu orang. Musim hujan meningkatkan potensi terjadi banjir di sejumlah daerah. Selain itu potensi bencana erupsi gunung Merapi yang lokasinya beririsan di sejumlah kabupaten di Soloraya. Seperti Boyolali dan Klaten.

“Ada longsor di Karanganyar, korban jiwa satu orang. Dalam situasi masuk nusim hujan potensi yang besar adalah bajir dan tanah longsor. Selain itu erupsi gunung Merapi ada di beberapa kabupaten,” kata Rudy, saat ditemui wartawan di sela apel, Kamis pagi.

Baca juga: Boyolali Hari Ini: 11 November 2014, Rumah Warga Wonosegoro Rata Tanah

Danrem Rudy menuturkan kedatangannya di Boyolali pagi itu guna mengevaulasi rencana kontijensi (renkon) yang dimiliki Pemkab Boyolali. Ini guna mitigasi bencana. Renkon yang diuji adalah penanganan bencana tanah longsor.

“Tiap tahun kami laksanakan penanggulangan bencana alam menguji renkon pemda. Kami melatih dan menguji renkon pemda. Tahun ini dari Pemkab Boyolali. Kami lihat apakah aplikatif, perlu revisi, perlu update, pelengkapan materi, dan lainnya,” imbuh dia.

Apel dilanjutkan simulasi penanganan bencana tanah longsor di Desa Kendel, Kecamatan Kemusu. Simulasi ini semula melibatkan hanya 40 personel gabungan. Namun, bertambah menjadi 150 orang. Di lapangan, orang yang berpartisipasi dalam giat ini mungkin bertambah. Mengingat adanya potensi bencana di Soloraya.

Baca juga: Musim Hujan Tiba, Desa-Desa di Klaten Selatan Wajib Waspada

Simulasi itu digelar dengan skenario ada potensi bencana tanah longsor di Kendel. Penanganan dimulai sejak penyampaian laporan, pendirian posko, penerjunan personel evakuasi, personel pencarian korban, hingga dapur umum.

“BPBD dan instansi terkait melakukan mitigasi bencana yang akan terjadi. Selain itu ini menumbuhkan semua komponen yang ada di Boyolali. Semua siap apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar dia.

Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan, mengatakan Pemkab Boyolali sudah menyiapkan sedini mungkin guna mitigasi maupun penanganan situasi darurat. Selain itu, Pemkab juga menggelar sosialisasi dan edukasi kepada warga terkait kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam.

“Kalau ada bencana masyarakat tahu apa yang harus dilakukan, harus ke mana, koordinasi dengan siapa, dan lainnya,” ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya