SOLOPOS.COM - Kondisi jalan berlubang dengan genangan air di Jl. Solo-Purwodadi, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Minggu (27/2/2022). Pengendara harus berhati-hati karena jalan berlubang tertutup genangan air saat hujan. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah pusat mengalokasikan anggaran Rp200 miliar untuk peningkatan Jalan Solo-Purwodadi yang dimulai dari 2022 ini. Pembangunan jalan milik Provinsi Jawa Tengah (Jateng) itu bertujuan mendukung akses objek wisata di sepanjang jalan tersebut, yakni Museum Sangiran dan New Kemukus yang sudah masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Penjelasan itu diungkapkan legislator Komisi D DPRD Provinsi Jateng, Untung Wibowo Sukawati, saat berbincang dengan wartawan di Rumah Makan Polopes, Cantel, Sragen Kulon, Sragen, Sabtu (28/5/2022) siang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bowo, sapaan akrabnya, menyampaikan Jalan Solo-Purwodadi sudah ditinjau langsung oleh Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M. Basuki Hadimuljono saat meresmikian New Kemukus. Dia melanjutkan sebelumnya Presiden Joko Widodo juga berkunjung ke Gemolong, salah satunya menyurvei jalan tersebut.

“Kunjungan Pak Jokowi itu diperkuat dengan kunjungan Mbak Puan dan Menteri PUPR. Jalan Solo-Purwodadi ini banyak destinasi wisata dan menjadi jalan utama menuju objek wisata itu tetapi kondisi sekarang kurang bagus. Saya sudah konfirmasi dengan Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jateng, bahwa mulai 2022 ini ada alokasi dana hibah Rp200 miliar dari pusat untuk peningkatan jalan tersebut,” ujar Bowo kepada Solopos.com.

Adik kandung Bupati Sragen itu mengungkapkan pembangunan jalan Solo-Purwodadi itu kemungkinan dimulai 2022 ini hingga 2023 mendatang. Dia melihat di wilayah Sragen itu jalan di Kalijambe sudah cukup bagus karena sudah dicor beton tinggal sisanya dari Gemolong, Sumberlawang, dan sebagian Mondokan.

Baca juga: Dedy Edriyatno Klaim Punya Kans Menang di Pilkada Sragen 2024

“Jalan itu merupakan aset provinsi. Lelang nanti ada di pusat semua. Pemeliharaannya nanti ada di provinsi. Kalau APBD jelas tidak mampu. Seperti New Kemukus saja juga dibangun dengan dana pusat karena APBD Sragen tidak mmapu,” jelasnya.

Bowo juga menyinggung ruas jalan Pilangsari-Mantingan yang sudah dilebarkan oleh Kementerian PUPR sejak 2021 lalu. Bowo mengatakan Jalan Pilangsari-Mantingan itu akan dibuat empat lajur. Dia mengatakan Sragen itu membutuhkan Puan Maharani untuk bisa mengepus segala macam pembangunan dari pusat yang manfaatkan kongkret dirasakan masyarakat.

Baca juga: Bupati Yuni Batal Nyanyi Bareng Kangen Band di Sragen

“Tahun ini New Kemukus juga tambah anggaran lagi dari pusat. Kemudian untuk moda transportasi massal juga sudah jalan dengan hadirnya Trans Jateng. Bus itu sudah sampai Pasar Sumberlawang dan saya usulkan untuk belok ke areal parkir New Kemukus sehingga memudahkan pengunjung datang,” kata dia.

Bowo menyatakan fasilitas Trans Jateng itu harus dimanfaatkan masyarakat karena subsidi untuk Trans Jateng seluruh Jateng itu mencapai Rp90 miliar per tahun. Dia menyampaikan fasilitas halte mungkin tidak hanya di pasar dan objek wisata tetapi juga di dekat fasilitas pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya