SOLOPOS.COM - China kembangkan lokomotif berbahan bakar hidrogen. (Gambar: news.cn)

Solopos.com, MONGOLIA – Lokomotif hybrid dengan sel bahan bakar hidrogen diklaim sebagai teknologi pertama di dunia dikembangkan di China. Lokomotif hidrogen itu telah diuji coba untuk transportasi batu bara di daerah Otonomi Mongolia Dalam, China Utara.

Lokomotif ini merupakan proyek yang digarap oleh anak perusahaan dalam negeri Mongolia State Power Investment Corporation Limited (SPIC), CRRC Datong Co., Ltd., dan Hydrogen Energy Co., Ltd. dari SPIC. Lokomotif telah menempuh jarak 627 km awal November lalu.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Mengutip greencarcongress.com, Jumat (19/11/2021), lokomotif hybrid itu didesain memiliki kecepatan 80 km/jam dan mampu membawa beban traksi maksimal 5.000 ton di jalan lurus. Dengan daya 700 kW, lokomotif bisa berjalan terus tanpa henti selama 24,5 jam. Hal itu sebagaimana dijelaskan Wakil Kepala Teknisi CRRC Datong, Li Lingtao.

Baca Juga: Tahun Depan, Toyota Siapkan Mobil Hybrid Produksi Indonesia

CRRC Datong mengembangkan lokomotif, menggunakan sistem sel bahan bakar hidrogen yang dikembangkan oleh SPIC Hydrogen Energy Company. SPIC mengandalkan kereta api sendiri dalam penerapan lokomotif untuk mewujudkan loop tertutup dari R&D domestik.

Pengoperasian lokomotif hybrid ini disebut tak perlu mengubah lintasan yang sudah ada. Lokomotif berbahan bakar hidrogen itu disebut mampu mendukung operasi pengiriman berbagai depot lokomotif, depot mobil, pangkalan pengumpulan, pabrik besar, tambang dan lainnya.

Baca Juga: Sport Hybrid 296 GTB, Lompatan Ferrari di Era Sportcar Listrik

Dengan sistem hybrid tersebut, pengurangan emisi karbon diklaim mencapai 80 kg per 10.000 ton km. Hitung-hitungan itu diperkirakan membantu pengurangan emisi karbon 96.000 ton per tahun.

Lokomotif tersebut bakal dioperasikan di jalur kereta api batu bara yang menghubungkan tambang batu bara Baiyinhua di Mongolia Dalam dengan pelabuhan Jinzhou di Provinsi Liaoning, Tiongkok Timur Laut.

Baca Juga: SHVS Disebut Suzuki Sebagai Jurus Hadapi Era Mobil Elektrifikasi

Pengoperasian lokomotif tersebut bakal didukung sistem pengiriman independen. China juga disebut bakal mengembangkan lokomotif hybrid dengan sel bahan bakar hidrogen berkapasitas 2.000 kW. Dengan pengembangan tersebut, diharapkan sistem bahan bakar hidrogen bakal lebih luas dalam mendukung industri perkeretaapian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya