“Mak, aku akan tetap menikah dengan Basir!”
Daging merah di dalam dada Mak Yah serasa bergetar-getar dan berdegup lebih kencang. Seperti diterjang petir yang bergelegar, sunyi yang telah lama bersarang kembali memerah dengan luka menganga. Pagi berkabut di lereng Gunung Kelud seperti disengat hangat surya yang muncul lebih cepat.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.