SOLOPOS.COM - Kereta Api (KA) Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS) melintas di rel kawasan simpang tujuh Joglo, Banjarsari, Solo, Selasa (4/1/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Penataan simpang Joglo, Banjarsari, Solo, yang saat ini mulai berjalan diharapkan bisa menyeselaikan persoalan lalu lintas yang selama ini muncul. Kemacetan terus terjadi terlebih saat intensitas perjalanan kereta api meningkat dengan pengoperasian kereta bandara.

Palang Joglo merupakan perlintasan sebidang yang bisa disebut paling sibuk di Solo. Simpang Joglo menjadi pertemuan antara tujuh ruas jalan yang terdiri dari jalan nasional, jalan provinsi, jalan kota, dan jalan lingkungan dengan jalur kereta api.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo, Ari Wibowo, mengatakan simpang tujuh Joglo merupakan pertemuan dua jalan nasional, yakni Jl Ki Mangunsarkoro dan Jl Sumpah Pemuda. Kemudian dua jalan provinsi yakni Jl Kolonel Sugiono yang menuju arah Purwodadi dan Jl Pierre Tendean.

Baca Juga: Rel Layang Joglo Dibangun, Jalan Kampung Siap-Siap Jadi Pengalihan Arus

Kemudan sisanya adalah jalan kota dan jalan lingkungan. Menurutnya, kondisi simpang Joglo saat ini sudah mengalami banyak perubahan. Menurutnya, di lokasi itu dulunya hanya ada satu perlintasan sebidang. Namun kemudian dibuat dua perlintasan dengan konsep melingkar.

“Dulu hanya satu perlintasan, tapi tahunnya saya lupa. Kemudian dulu juga belum jadi jalan nasional. Mulai 2016 baru ada jalan nasional. Dulu masih jalan kota. Jalan nasional sekarang Jl Ki Mangunsarkoro dan Jl Sumpah Pemuda,” katanya kepada Solopos.com, Rabu (12/1/2022).

Menurut Ari, kondisi palang Joglo, Banjarsari, Solo, saat itu sudah ramai meski belum seramai sekarang. Arus lalu lintas di simpang Joglo semakin padat, terlebih ketika kereta bandara mulai diaktifkan pada Desember 2019 lalu.

Baca Juga: Underpass Simpang Joglo Solo Dibangun Kementerian PUPR, Ini Lokasinya

Rel Layang dan Underpass

Ada sekitar 30 perjalanan KA bandara setiap harinya saat itu. “Dengan begitu kepadatan kendaraan di lokasi itu terjadi. Saat kereta melintas, butuh waktu 10-14 menit untuk kembali ke kondisi normal,” lanjut Ari.

Penataan palang Joglo yang mulai dilakukan saat ini dengan mengusung konsep rel layang dan direncanakan juga akan ada underpass di bawah rel layang diharapkan bisa mengatasi masalah kemacetan yang sudah menahun tersebut.

“Kalau melihat perencanaannya, tentu diharapkan bisa mengurai kemacetan. Sebab rel nanti di atas, ada underpass untuk jalan nasional. Jalan provinsi dan kota melewati bundaran,” katanya.

Baca Juga: Rel Layang Kelar 2023, Waktu Tempuh Simpang Joglo Jadi Hanya 2 Menitan

Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahadian, sebelumnya mengungkapkan akan ada underpass di bawah rel layang simpang Joglo, Solo. Underpass itu menghubungan Jl Ki Mangun Sarkoro dengan Jl Sumpah Pemuda.

“Kami sedang menyiapkan pembebasan lahan dan desain underpass yang kami harapkan pada awal semester II 2022 penyedia jasanya sudah siap sehingga akhir 2022 sudah mulai konstruksi,” jelasnya.

Underpass tersebut akan memiliki total panjang 434 meter dengan lebar 18 meter. Konstruksinya ditargetkan rampung pada 2024 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya