Solopos.com, SOLO – 15 Korban meninggal tercatat sebagai data Posko Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru hingga Senin (6/12/2021) siang. Erupsi Semeru yang terus dipantau juga harus dihadapi dengan penuh kewaspadaan salah satunya bisa memaksimalkan aplikasi cekposisi dari BNPB.
Aplikasi cekposisi dioperasikan Pusat Pengedalian Operasi (Pusdalops) BNPB untuk membantu warga menghindari wilayah bahaya. Sebuah link terkait Informasi Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Semeru juga sudah bisa dimanfaatkan sebagai literasi keselamatan diri warga sekitar.
Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus
Link tersebut bisa diakses melalui berbagai mesin pencari, termasuk aplikasi pencarian di smartphone. Asal ada koneksi internet dan bisa tersambung GPS, semua smartphone bisa dipakai untuk cekposisi KRB.
Baca Juga: Semeru Termasuk Gunung Api Strato, Ini Ciri-Cirinya saat Meletus
Khusus untuk memantau KRB Gunung Semeru, pengguna aplikasi bisa mengetik alamat bit.ly/CekPosisiGunungSemeru atau klik di sini. Link tersebut akan menyambungkan pengguna melihat peta KRB yang telah terhubung dengan Google Maps.
Dengan aplikasi ini, BNPB berharap warga bisa mengakses terkait keberadaan posisi dan tempat evakuasi terdekat. Pengguna diminta untuk meperhatikan lokasi dan memastikan posisi saat akses di luar zona Waspada.
Baca Juga: Foto Satelit NASA Tangkap Gambar Sendawa Gunung Semeru
Sebagai informasi, Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Kementerian ESDM merekomedasikan status Waspada Level II dan meminta warga tak beraktivitas di radius 1 Km dari kawah atau puncak Gunung Semeru. Mereka juga merekomendasikan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan.
Warga diminta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Aliran itu telah ditandai warna merah pada peta cekposisi aplikasi itu.
BNPB juga merilis pengecekan dan validasi data dampak erupsi Gunung Semeru. Hingga hari ke tiga, tercatat 5.205 jiwa warga terdampak, 27 hilang dan 15 orang meninggal dunia.