SOLOPOS.COM - Petugas dari Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo menguji kelaikan armada bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Tirtonadi, Solo, Selasa (21/12/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Petugas gabungan melakukan uji kelaikan angkutan umum bus dan cek kesehatan kru bus di Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo, selama dua hari sejak Senin (20/12/2021). Pengecekan dilakukan menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Dari pengecekan itu diketahui ada satu orang yang positif memakai narkotika. Berdasarkan pantauan Solopos.com pada hari kedua pengecekan, Selasa (21/12/2021) pagi, para petugas mengecek kelengkapan bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang sedang menurunkan penumpang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sejumlah kelengkapan yang dicek antara lain administrasi bus, kondisi ban, penyeka kaca, kaca, lampu, dan kondisi rem. Para kru bus diminta turun untuk melakukan sejumlah tes kesehatan, antara lain tekanan darah, gula darah, narkoba.

Petugas tidak mengecek alkohol sebab berpotensi penularan Covid-19 dengan droplet. Petugas terminal juga mengingatkan kru atau sopir bus yang tidak memakai masker dengan benar. Sedangkan petugas kesehatan memberikan saran kepada sopir maupun kru bus untuk beristirahat supaya tidak lelah.

Baca Juga: Pedagang Pasar Notoharjo Solo: Awul-Awul Bermerek Masih Banyak Dicari

Bus yang telah memenuhi persyaratan ditempeli stiker khusus pada kaca depan sebagai tanda telah melalui proses pengujian oleh petugas. Kru yang sehat diperbolehkan melanjutkan perjalanan sedangkan kru yang tidak sehat mendapat tindakan lanjutan oleh petugas gabungan.

Koordinator Terminal Tipe A Terminal Tirtonadi, Joko Sutriyanto, mengatakan uji kelaikan angkutan umum bus dan cek kesehatan merupakan kegiatan rutin untuk meningkatkan kenyamanan di masa peningkatan penumpang. “Sopir harus sehat termasuk krunya. Tidak hanya fisik armada namun sopir dan krunya. Kami mengecek kedatangan,” paparnya.

Ditangani BNN dan Polisi

Ia mengatakan bila ada administrasi kendaraan tidak memenuhi persyaratan akan diproses hukum atau tilang. Selanjutnya bila ada kru yang tidak sehat harus berhenti. Perusahaan bisa mengirimkan kru pengganti untuk melanjutkan perjalanan atau penumpang dicarikan armada lain.

“Laporan kemarin rata-rata sehat karena perusahaan otobus [PO] sudah mempersiapkan armada dan krunya,” paparnya.

Baca Juga: Polisi Mulai Bergerak Selidiki Kasus Penganiayaan Sopir Feeder BST Solo

Kasi Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Solo, Sunaryo, menjelaskan target sasaran pengecekan kesehatan dua hari itu sebanyak 100 orang namun petugas berhasil menjaring 110 orang. Semuanya dalam kondisi sehat.

“Yang tadi pagi ada satu orang yang positif amfetamin jenis sabu-sabu pada sopir. Kami melakukan uji cepat melalui urine,” jelasnya.

Ia mengatakan petugas kesehatan telah berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional dan dokter polisi. Sopir telah ditangani Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Solo. Sedangkan PO terkait sudah diminta mengirim sopir pengganti.

Sunaryo mengimbau para pelaku perjalanan untuk membawa bukti vaksinasi, disiplin memakai masker selama perjalanan, dan mengatur jam perjalanan supaya tidak lelah. Ia mengingatkan varian Omicron lebih cepat penularannya dibandingkan varian yang lain sehingga dapat mengancam penumpang yang terlena terkait prokes Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya