SOLOPOS.COM - Ilustrasi henti jantung. (freepik)

Solopos.com, SOLO-Mencegah henti jantung mendadak di usia muda seperti dialami puteri pertama Nurul Arifin, Maura Magnalia, tentu lebih baik daripada sudah telanjur kejadian. Kabar meninggalnya Maura ini dibagikan sang ibu di Instagramnya @na_nurularifin pada Selasa (25/1/2022).

Agar tidak mengalami kejadian fatal seperti puteri Nurul Arifin, sebaiknya ketahuilah cara cegah henti jantung di usia muda. Apakah bedanya dengan serangan jantung? Simak ulasan selengkapnya di info sehat kali ini.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Sebelum mengetahui cara cegah henti jantung secara mendadak di usia muda, sebaiknya kenali dulu penyakit ini. Pada dasarnya, henti jantung dan serangan jantung berbeda. Orang sering menggunakan istilah ini secara bergantian, padahal henti dan serangan jantung bukan hal yang sama.

Baca Juga:  Nurul Arifin Berduka, Puteri Pertamanya Meninggal Dunia

Serangan jantung adalah ketika aliran darah ke jantung tersumbat, sementara henti jantung mendadak adalah ketika jantung tidak berfungsi dan tiba-tiba berhenti berdetak secara tidak terduga. Serangan jantung adalah masalah sirkulasi dan henti jantung mendadak adalah masalah listrik.  Henti jantung mendadak terjadi secara tiba-tiba dan seringkali tanpa peringatan. Hal ini dipicu oleh kerusakan listrik di jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia). Dengan aksi pemompaannya yang terganggu, jantung tidak dapat memompa darah ke otak, paru-paru, dan organ lainnya.

Beberapa detik kemudian, seseorang kehilangan kesadaran dan tidak memiliki denyut nadi. Kematian terjadi dalam beberapa menit jika korban tidak menerima pengobatan. Dalam rangka pencegahan, Anda dapat melihat gejala yang mungkin terjadi seperti kecemasan, nyeri dada, pingsan, sesak napas, berkeringat, terasa lemah, pusing, dan kepala terasa ringan.

Baca Juga: Pertolongan Pertama Terkena Serangan Jantung Seperti Wali Kota Bandung

Pandemi yang sedang berlangsung telah menyebabkan peningkatan gaya hidup sedentary (tidak bergerak aktif dan pola makan tidak sehat) bagi kaum muda. Oleh karena itu, penting untuk mulai merawat jantung sejak dini untuk mencegah kematian akibat henti jantung mendadak di kemudian hari.

Melansir dari Times of India dan Bisnis.com pada Selasa (25/1/2022), ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan organ vital ini untuk cegah henti jantung:

1. Makan diet sehat

Cara pertama cegah henti jatung di usia muda adalah biasakan makan makanan diet sehat. Demi jantung Anda, pilihan makanan sehat adalah suatu keharusan. Seseorang harus menghindari makanan berminyak, manis, kolesterol tinggi sebanyak mungkin dan memasukkan biji-bijian sehat, sayuran hijau, dan makanan kaya omega-3 dalam diet Anda.

2. Berolahraga secara teratur

Aktivitas fisik harus sangat didorong baik di lingkungan rumah atau di luar ruangan dengan ruang sosial dan juga akan meningkatkan kesejahteraan. Seseorang harus melakukan aktivitas fisik selama 30 menit-45 menit setiap hari untuk kesehatan yang lebih baik.

Baca Juga: Tiba-tiba Pingsan? Bisa Jadi Terserang Henti Jantung Mendadak

3. Mengelola stres dan kesejahteraan mental

Untuk mengelola stres, seseorang harus melakukan latihan yoga setiap hari, sebagai bagian dari rutinitas Anda. Lakukan meditasi minimal 30 menit setiap hari.

4. Berhenti menggunakan tembakau dan minum alkohol

Berhenti merokok dan minum alkohol tidak selalu mudah. Seseorang harus menghindari menggunakannya karena dapat menyebabkan masalah kesehatan.

5. Jaga agar angka vital Anda tetap terkendali termasuk tekanan darah, kolesterol, dan glukosa darah

Baca Juga: Didi Kempot Meninggal Dunia, Sampai Rumah Sakit Dalam Kondisi Henti Jantung

6. Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas.

7. Batasi lemak jahat (lemak jenuh dan trans) dan gula

Tingkatkan asupan buah-buahan dan sayuran segar dan biji-bijian. Karena peningkatan pesat dalam tingkat penyakit jantung, orang-orang di seluruh kelompok umur harus menjaga kesehatan jantung mereka. Walaupun pencegahan itu penting, pasien yang sudah menderita penyakit jantung perlu ekstra hati-hati, terutama di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Kedua kondisi jantung yang berbeda ini terkait.

Henti jantung mendadak dapat terjadi setelah serangan jantung, atau selama pemulihan. Serangan jantung meningkatkan risiko henti jantung mendadak. Sebagian besar serangan jantung tidak menyebabkan henti jantung mendadak. Melakukan pertolongan pertama dengan segera dapat menyelamatkan nyawa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya