SOLOPOS.COM - Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu (pegang mik) saat menghadiri peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia Tahun 2021 di RSJD Dr Arif Zainudin Kota Solo, Minggu (10/10/2021) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Meski jumlah kasus Covid-19 di berbagai daerah Indonesia terus melandai, Kementerian Kesehatan atau disingkat Kemenkes tetap tidak menurunkan kewaspadaan. Kemenkes tetap memantau dinamika yang terjadi maupun potensi melonjaknya kembali kasus corona.

Kewaspadaan itu termasuk potensi terjadinya ledakan gelombang ketiga kasus Covid-19 pada Desember 2021. Untuk mengantisipasi datangnya gelombang ketiga Covid-19, Kemenkes sedang melakukan sejumlah langkah yang diperlukan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal tersebut disampaikan Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, saat diwawancarai wartawan di sela-sela peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia Tahun 2021 di RSJD Dr Arif Zainudin Kota Solo, Minggu (10/10/2021) siang.

Baca Juga: Waduh, Warga yang Alami Gangguan Jiwa Naik 6,5% Selama Pandemi

“Yang pertama dan utama lakukan prokes [protokol kesehatan], jangan bosan. Ini yang paling murah. Kedua, perkuat tracing dan testing. Bila ada yang positif di-tracing 10-14 orang. Cari siapa terpapar, ya mereka dikarantina, diisolasi,” ujarnya.

Yang tidak kalah penting dalam mencegah gelombah III Covid-19, menurut Plt Dirjen P2P Kemenkes, yaitu memperketat pintu-pintu masuk ke Indonesia, baik jalur darat, laut, maupun udara. Langkah itu untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 dari tamu internasional.

“Pintu-pintu masuk internasional baik darat, laut, dan udara, dijaga ketat. Sehingga orang yang akan masuk diketahui bagaimana kondisi dan statusnya. Mereka harus diperiksa PCR dan dikarantina, kalau positif diisolasi,” tuturnya.

Baca Juga: Program Desa Damai Jadi Upaya Tolak Intoleransi di Kota Solo

Pembukaan Bandara

Sejauh ini, menurut Maxi, jalur masuk Indonesia yang sudah dibuka yakni Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Samratulangi, Manado. Dalam waktu dekat akan dilanjutkan pembukaan bandara untuk pariwisata di Bali, Batam, dan Medan.

Pembukaan tiga bandara yang akan dilakukan mulai 14 Oktober 2021 itu menjadi percontohan dan akan dilakukan evaluasi berkala. Jika pembukaan tiga bandara tersebut tak bermasalah, tak menutup kemungkinan bandara lain menyusul dibuka.

“Siapa tahu berikutnya lebih banyak lagi bandara atau jalur masuk yang dibuka,” terangnya.

Baca Juga: Hiburan Malam Solo Kembali Beroperasi, DPRD: Jangan Euforia Berlebihan!

Sedangkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Mental Kesehatan Jiwa dan Napza (P2MKJN) Kemenkes RI, Celestinus Eigya Munthe, mengatakan program vaksinasi Covid-19 terus digencarkan beberapa waktu ini.

Tujuannya mempercepat terbentuknya herd immunity penduduk Indonesia. Disinggung vaksinasi Covid-19 bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), menurut Celestinus, saat ini sudah dilakukan 100 persen untuk dosis pertama.

Namun ia mengaku tidak hafal berapa jumlah ODGJ di Tanah Air dan yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama. “Yang jelas ODGJ yang datang berobat di seluruh RSJD sudah divaksinasi. Jumlah pastinya tidak hafal,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya