SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian Delta dan Delta Plus. (Freepik)

Solopos.com, SOLO--Meski termasuk satu keluarga, tapi ada perbedaan varian Delta dan Delta Plus. Dengan mengetahuinya kita bisa mewaspadai keberadaan virus mutasi baru ini.

Ada sejumlah perbedaan varian Delta dan Delta Plus yang perlu diketahui. Apa sajakah? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Promosi BRI Peduli Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Banjir di Sumbar dan Jabar

Sebagaimana diketahui virus corona varian Delta Plus telah muncul sebagai ancaman baru. Menilik sejarahnya varian Delta (B.1.617.2) kali pertama ditemukan di India, dan termasuk menjadi mutasi yang perlu diperhatikan. Kini, varian Delta Plus (B.1.617.2.1/(AY.1) juga dimasukan kedalam kategori virus yang diperhatikan.

Baca Juga: Vaksin Bikin Tubuh Aman dari Covid-19? Cek Faktanya

Perbedaan kedua varian itu bisa dilihat dengan mutasi K417N pada protein Spike. Mutasi B.1.617.2.1 juga menolak terapi koktail antibodi monoklonal, dimana antibodi muatan yang diproduksi di dalam tubuh. Namun, hal ini bukan berarti lebih mematikan.

Mengutip laman Bisnis.com, Jumat (25/6/2021), perbedaan varian Delta dan Delta Plus ini yang pertama adalah berdasarkan laporan awal kasus tersebut ditemukan. Varian B.1.617.2  kali pertama dilaporkan di India, sementara kasus B.1.617.2.1 kali pertama dilaporkan oleh Public Health England pada buletin 11 Juni. Dikatakan bahwa mutasi baru hadir dalam enam genom dari India pada 7 Juni. Kini varian Delta telah menyebar cepat di Inggris, yakni sebanyak 99% kasus dan jumlahnya telah melampaui 33.000 dalam sepekan.

Jenis B.1.617.2.1 juga terdeteksi di seluruh dunia, dengan Amerika Serikat dan Inggris yang telah melaporkan lebih dari setengah kasus yang diketahui. Terdapat juga mutasi lain yakni AY.2 yang ditemukan di Amerika Serikat, namun belum ditemukan di India.

Baca Juga: Hasil Penelitian: Epidemi Virus Corona Pernah Terjadi 20.000 Tahun Lalu

Varian B.1.617.2ini  bertanggung jawab atas gelombang kedua pandemi di India, dan beberapa negara lain juga menganggap varian Delta sebagai faktor di balik lonjakan kasus yang tiba-tiba. Para ahli di India juga mengatakan bahwa Delta Plus dapat menjadi alasan di balik gelombang ketiga. Namun, untuk dalam kasus varian Delta Plus jumlahnya masih sedikit, namun memang muncul di beberapa wilayah dalam dua bulan terakhir.

Perbedaan Delta dan Delta Plus juga terletak pada gejalanya. Untuk B.1.617.2 memiliki gejala sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek. Sedangkan gejala B.1.617.2.1 menurut aplikasi ZOE di Inggris, orang-orang melaporkan gejala seperti sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam. Sebagai perbandingan, gejala dasar Covid-19: Suhu tinggi (38C+) Batuk baru yang terus menerus Hilangnya perubahan pada indera penciuman dan perasa

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya