SOLOPOS.COM - Gambar desain lansekap yang menghubungkan Pintu Air Demangan baru dengan yang lama. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) telah merampungkan pembangunan Pintu Air Demangan Baru di wilayah Kelurahan Sewu, Jebres, Solo, akhir tahun lalu. Proyek bangunan pengendali banjir di Kota Solo itu dibangun dalam dua tahap yakni 2020 dan 2021.

Tahun ini, pembangunan dilanjutkan dengan menghubungkan Pintu Air Demangan yang baru dengan yang lama. Bangunan lama bakal direstorasi dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala SNVT PJPA BBWSBS, Naryo Widodo, mengatakan restorasi menyasar desain fasad yang dibangun pada 1918 oleh PB X Keraton Solo itu. Tujuannya menjaga agar tidak kehilangan orisinalitas karena Pintu Air Demangan Solo nantinya difungsikan sebagai salah satu situs cagar budaya.

Baca Juga: Keren! Ada Taman di Pintu Air Demangan Solo yang Baru, Ini Wujudnya

“Kami menata bagian hulu Kali Pepe menyambungkan pintu air lama dan baru. Saat ini baru proses lelang. Di bagian kanan kiri pintu air akan dibuat jalur pedestrian dan taman. Sedangkan untuk pintu air lama hanya restorasi tanpa banyak mengubah bentuknya,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Kamis (10/3/2022).

Naryo mengatakan anggaran proyek tersebut mencapai Rp60 miliar. Penataan diharapkan agar masyarakat sekitar tak lagi membuang sampah sembarangan dan menjadikan kawasan itu sebagai destinasi wisata baru.

Tampilan fasad bakal ditambahkan lisplan kayu dengan ornamen khas rumah Jawa Solo. Kemudian, di sisi hulu dan hilir pintu air akan terpasang nama sign Pintu Air Demangan Solo sebagai identifikasi tempat.

Baca Juga: Ditinjau Menteri PUPR, Proyek Pintu Air Demangan Baru Capai 60%

Bangunan Gaya Jawa Kolonial

Di sekitaran area Pintu Air ini juga terdapat fasilitas area parkir sepeda dan sepeda motor bagi masyarakat yang berkunjung. “Untuk konsep fasad bangunan, rumah pompa, dan rumah genset mengambil gaya Jawa Kolonial dengan banyak jendela besar yang selain berfungsi sebagal ventilasi udara juga membuat tampilan bangunan yang ada sat ini menjadi lebih menarik,” jelas Naryo.

Secara konsep, sambungnya, penataan tidak mengubah struktur bangunan secara signifikan, karena masih mempertahankan bentuk bangunan yang ada hanya mempercantik fasadnya. Sedangkan untuk bangunan rumah jaga, diselaraskan dengan bangunan yang sama di Pintu Air Demangan Baru agar ada benang merah antara keduanya.

Area lansekap dengan lebar empat meter dan panjang kurang lebih 450 meter di sisi kanan kiri Kali Pepe didesain untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat akan interaksi sosial dan olahraga.

Baca Juga: Proyek Pintu Air Demangan Solo Tahap II Dapat Anggaran Rp71 Miliar, Untuk Apa Saja?

Kemudian, terdapat ruang selebar dua meter untuk orang interaksi berupa taman yang dilengkapi dengan vertical garden, tempat duduk, dan lampu, sedangkan dua meter lainnya untuk sarana olahraga berupa jogging track dengan panjang lintasan kurang lebih 450 meter.

“Lansekap dan jogging track ini membentang menghubungkan Pintu Air Demangan Solo yang lama dengan Pintu Air Demangan Baru. Pada sisi kanan dan kiri lansekap yang berbatasan dengan pemukiman warga terdapat taman vertikal dengan tanaman melati Belanda untuk menciptakan kesan hijau, indah, dan segar,” jelasnya.

Material yang digunakan untuk area lansekap ini antara lain batu coral sikat, paving block, bata expose, dan bata roaster, untuk menciptakan nuansa yang sama dengan area lansekap Pintu Air Demangan Baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya