SOLOPOS.COM - Salah satu bus angkutan dalam Kota Solo tempo dulu sebelum ada BST. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLO — Sebelum bus Batik Solo Trans (BST) berwarna biru dan merah beroperasi, jalanan Kota Solo tempo dulu diramaikan bus-bus kota dengan warna dan nama yang bervariasi.

Anda mungkin masih ingat bus-bus kota dengan nama Atmo, Nusa, Sumber Rahayu, Surya Kencana, Damri, Setya Rini, dan lain-lain berseliweran di jalanan Solo. Bus-bus tersebut mengalami masa kejayaan sebagai alat transportasi andalan masyarakat di era 1990 hingga 2000-an.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Saat itu trayek bus-bus kota itu cukup banyak. Bahkan satu PO bisa melayani lebih dari satu trayek, sehingga ada bus Damri A, Damri B, kemudian Nusa A, Nusa B, hingga Nusa F. Orang yang baru menempuh perjalanan naik kereta api dan turun di Stasiun Solo Balapan dan akan meneruskan perjalanan ke Kampus UNS di Kentingan misalnya, mengandalkan bus Atmo.

Kemudian orang yang hendak menempuh perjalanan dari Colomadu ke Palur mengandalkan bus Nusa B dan Surya B. Mardiana Rahmawati dari Jurusan Teknik Industri UNS Solo membuat ulasan mengenai bus Kota Solo dalam skripsinya yang berjudul Penentuan Jumlah dan Lokasi Halte Rute 1 Bus Rapid Transit (BRT) di Surakarta dengan Model Set Covering Problem pada 2009.

Di situ disebutkan ada 12 trayek bus Kota Solo tempo dulu. Ada trayek Kartasura-Palur lewat Gladak dilayani bus Damri A, Kartasura-Palur lewat Jl Ronggowarsito-Gladak dilayani bus Surya A. Kemudian trayek Kartasura-Palur lewat Colomadu dilayani bus Nusa B dan Surya B.

Baca Juga: Deretan Bus Jadul dan Legendaris yang Pernah Mengaspal di Kota Solo

Kartasura-Palur lewat Jl Yosodipuro dilayani bus Atmo, Kartasura-Palur lewat Jl Cokroaminoto dilayani bus Surya F, Kartasura-Palur lewat Jl Ahmad Yani dilayani bus SCT. Kartasura-Palur lewat Jl Agus Salim dilayani bus Sumber Rahayu.

Menghilang Dari Peredaran

Kartasura-Palur lewat Jl Gatot Subroto dilayani Damri B, Kartasura-Palur lewat Jl Kartini dilayani bus bus Adipura, lalu Kartasura-Palur lewat Gumpang dilayani Nusa A. Berikutnya Kartasura-Palur lewat Gumpang juga dilayani Wahyu Mulyo dan Taqwa. Terakhir Kartasura-Palur lewat Gumpang dan Jl Yosodipuro, Solo, dilayani bus Nusa C.

Kepala Urusan Lalu Lintas Terminal Tirtonadi Solo, Sunardi, saat diwawancarai Solopos.com, Selasa (21/6/2022), mengatakan angkutan atau bus dalam kota tempo dulu itu mulai sirna pada 2007. Jumlahnya semakin menipis pada kisaran 2009 dan bisa dikatakan menghilang dari peredaran lalu lintas angkutan Kota Solo pada 2015.

Baca Juga: SOLAR LANGKA : 50 Persen Bus Kota Solo Mulai Dikandangkan

“Lenyapnya hampir dalam waktu yang bersamaan. Bus kota mulai menurun kisaran 2007-2008, hingga 2009 menipis, maju lagi sampai 2015 bisa dibilang habis,” tutur Sunardi saat ditemui Solopos.com di kantornya.

Sunardi menyebutkan beberapa bus dalam kota yang dulu terkenal. Ada Damar Sasongko, Atmo, Surya Kencana, Sriwedari, dan Wahyu Putra. Menurutnya, sirnanya bus dalam kota tersebut dikarenakan menurunnya kemampuan finansial PO bus untuk melakukan peremajaan armada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya