SOLOPOS.COM - Ilustrasi upacara pernikahan. (Freepik.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 77 anak di Wonogiri tercatat menikah pada usia dini sepanjang periode Juli-Desember 2022. Dari 77 anak tersebut, ada sembilan anak di antaranya yang masih duduk di bangun sekolah dasar (SD).  

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengungkapkan keprihatinan terkait kondisi itu. Apalagi, dari 77 anak yang menikah pada usia dini itu, 21 anak di antaranya sedang mengandung bayi saat ini.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pria yang akrab disapa Jekek itu memaparkan data 77 anak itu yang menikah dini itu tersebar di 23 kecamatan dari total 25 kecamatan di Wonogiri. Perinciannya sembila anak masih SD, 47 anak masih SMP, 16 anak masih SMA, dan dua anak tidak sekolah. 

“Dari 77 anak itu, 21 di antaranya sedang hamil,” kata Jekek saat ditemui Solopos.com di Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu (25/1/2023).  Jekek mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.

Meski kasus pernikahan anak di Wonogiri relatif rendah dibandingkan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, hal itu tetap menjadi masalah serius baginya. Menurut Jekek, ada beberapa faktor yang menjadi pemicu anak menikah pada usia dini di Wonogiri.

Ia mencontohkan adat budaya yang menganggap wajar orang menikah di usia anak-anak atau hamil di luar nikah. Dia tidak memungkiri masih ada adat yang mendukung pernikahan dini.

“Kalau hamil di luar nikah jelas karena dampak dari modernisasi, ada kenakalan remaja seperti seks bebas. Namun tanpa diimbangi dengan edukasi seksual. Padahal rasa ingin tahu remaja itu kan sangat tinggi. Mereka mencoba-coba hal baru tanpa tahu risikonya,” jelas Bupati Joko

Dia menyebut sudah dan akan lebih gencar menyosialisasikan soal risiko-risiko yang ditimbulkan akibat dari kenakalan remaja. Pemkab Wonogiri akan menyosialisasikan hal tersebut di sekolah-sekolah.

Di samping itu, banyak mengaktifkan posyandu-posyandu remaja sebagai wadah diskusi dan pendidikan reproduksi. “Ini problem sosial di Wonogiri, saya harus akui itu,” ujar dia.

Memperpanjang Kemiskinan

Dia menambahkan terkait anak yang sudah terlanjur hamil, Pemkab Wonogiri akan mendampingi anak tersebut untuk memastikan ibu dan anak mendapatkan asupan gizi yang baik dan dalam keadaan sehat. Dengan begitu bisa menekan risiko tinggi pada ibu hamil. 

Hamil risiko tinggi bisa menyebabkan ibu mengalami gangguan kehamilan hingga kematian. Di sisi lain, bayi yang dia kandung berpotensi mengalami stunting atau cacat. 

Jekek menjelaskan selain berdampak pada ibu dan anak secara fisik maupun mental, pernikahan dini akan memperpanjang kemiskinan. Sebab pada umumnya mereka yang menikah pada usia sekolah akan putus sekolah.

Peluang mereka untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik menjadi kecil. “Psikis mereka juga belum siap. Emosi mereka belum stabil. Akibatnya rumah tangganya tidak harmonis. Terjadinya KDRT [kekerasan dalam rumah tangga], cerai. Jadi miskin,” jelas Jekek.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Setyarini, mengatakan banyak dampak negatif yang timbul ketika anak mempunyai anak, baik pada orang tua atau anak. Dia menjelaskan bayi yang lahir dari orang tua yang belum cukup usia rawan terjadi kecacatan.

Tubuh perempuan yang belum berusia minimal 20-an tahun belum benar-benar siap untuk mengandung anak. Dia menjelaskan diameter kepala bayi pada umumnya 25 cm. Sementara panggul perempuan yang berusia di bawah 20 tahun belum masih di bawah 25 cm. 

Hal itu sangat berpotensi mencederai ibu melahirkan dan menyebabkan cacat bayi. “Potensi terjadi stunting juga tinggi apalagi kalau bayi tidak diberi gizi yang baik,” ucap Setyarini.

Sementara itu, data yang diperoleh Solopos.com dari Pengadilan Agama Wonogiri, tercatat ada 167 ajuan dispensasi kawin sepanjang dan 160 ajuan di antaranya dikabulkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya