SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak isolasi mandiri. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Infeksi Covid-19 tak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga dialami oleh bayi dan anak-anak. Apalagi saat ini varian Omicron tengah merebak, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Nah, saat anak terinfeksi atau dinyatakan positif Covid-19, apakah harus dirawat di rumah sakit atau cukup melakukan isolasi mandiri di rumah? Terkait hal tersebut, dr. Kurniawan Satria Denta, Sp.A mencoba memberikan penjelasan yang komprehensif. Dalam penuturannya, langkah pertama ialah dengan mengkonsultasikannya ke dokter terlebih dahulu.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Ya, sebelum memutuskan apakah hendak melakukan isolasi mandiri saat anak positif Covid-19, sebaiknya konsultasikan terlebih dulu dengan dokter.  “Mau gejalanya muncul atau tidak, selalu konsultasi ke dokter. Tidak perlu ke rumah sakit jika tanpa gejala, karena kan ada layanan telemedisin yang bisa diakses sewaktu-waktu,” kata dr. Denta, Sp.A, dikutip dari Bisnis.com pada Senin (7/2/2022).

Baca Juga: PTM Solo Disetop setelah Temuan Kasus Covid-19 di 28 Sekolah

Selanjutnya, pasien anak bisa menjalani isolasi mandiri jika ia tidak bergejala atau bergejala ringan, misalnya batuk, pilek, dan demam. “Patokan gejala ringan adalah jika terdapat gejala tapi anak masih aktif, masih mau makan dan minum,” jelasnya.

Namun demikian, pastikan juga lingkungan rumah atau kamar memiliki ventilasi yang baik. Selain itu, jika pengasuh atau orangtua negatif Covid-19, selalu gunakan masker ganda, cuci tangan sebelum dan sesudah mengasuh anak, dan apabila tidur di kamar yang sama, pisahkan kasur dengan jarak minimal 2 meter. Lebih lanjut, adapun alat yang harus ada di rumah untuk monitoring selama isoman, antara lain oxymeter atau pengukur saturasi oksigen dan termometer (pengukur suhu). Di samping itu, siapkan pula obat-obatan dan multivitamin sesuai arahan dari dokter, seperti paracetamol (jika suhu di atas 38 celcius), vitamin C (usia 1-3 tahun max 400 mg/hari, usia 4-8 tahun 600 mg/hari, usia 9-13 tahun max 1200 mg/hari), dan vitamin D (usia < 3 tahun 400 IU/hari, sedangkan di atas batita 1000 IU/hari).

Tak kalah penting, segera konsultasikan ke dokter jika anak mengalami penurunan kesadaran, buang air besar berkurang, demam lebih dari tujuh hari, lemas, saturasi kurang dari 95 persen, dan kejang.

Baca Juga: Rumah Warga Isoman Covid-19 di Karanganyar Ditempeli Stiker

Lalu, sampai kapan isolasi mandiri ini dilakukan? Umumnya, gejala Covid-19 akan hilang setelah 14 hari. Jika tak ada gejala yang muncul, tes PCR bisa dilakukan 10-14 hari usai tes swab PCR pertama yang hasilnya positif. Akan tetapi, tes swab PCR tidak menjadi kewajiban. Saat ini, isolasi mandiri anak maupun dewasa bisa dihentikan setelah 10 hari, tambah 3 hari bebas gejala.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya