SOLOPOS.COM - Petugas Bulog Kantor Cabang Surakarta saat menyerap gabah petani di sekitar Desa Gaum, Tasikmadu, Karanganyar. (Istimewa-dok. Perum Bulog Cabang Surakarta)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Sebanyak 15.000 ton gabah petani di Kabupaten Karanganyar hasil panen musim tanam (MT) I akan diserap Bulog dengan harga pokok penjualan (HPP) Rp4.200 per kilogram (kg).

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Siti Maisyaroch, menyampaikan pihaknya sudah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Perum Bulog Kantor Cabang Surakarta, Kamis (18/3/2021), yang salah satu isinya tentang penyerapan gabah hasil panen petani.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang di Karanganyar, Pohon Tumbang Hingga Genting Rumah Beterbangan

"Bulog sanggup menyerap, membeli gabah petani Karanganyar sampai akhir Maret. Sanggup 15.000 ton gabah kering panen [GKP] dengan harga Rp4.200 per kg. Sudah tanda tangan disaksikan Pak Polisi, Pak Tentara, provinsi, dan kementerian," kata Siti saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Siti mengimbau petani di Kabupaten Karanganyar agar tidak khawatir saat panen. Perempuan berkerudung itu menuturkan sudah mengumpulkan petugas di 17 kecamatan di Kabupaten Karanganyar sebelum bertemu Bulog untuk menandatangani MoU.

Mendata Sawah Belum Panen

Dispertan PP, kata Siti, mendata berapa hektare (ha) sawah yang belum panen dan prediksi panen pada MT I.

"Sing durung panen itu segitu. Jadi kalau nanti panen, tidak boleh harganya turun. Dan harus dibeli Bulog. Gabah sudah sepakat dengan Bulog. Nek [Bulog] ora gelem tuku, kari nyemprit aku," tutur Siti berkelakar.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Saat Ramadan, Kemenag Karanganyar Sarankan Setelah Buka Puasa

Kepala Seksi (Kasi) Distribusi dan Cadangan Pangan Dispertan PP Karanganyar, Budi Sutrisno, menuturkan sejumlah petani di Kecamatan Tasikmadu, Jaten, dan Kebakkramat belum panen pada MT I. Dia memprediksi panen dilakukan hingga akhir Maret atau awal April.

Dihubungi secara terpisah, Wakil Pemimpin Bulog Kantor Cabang Surakarta, Nanang Hariyanto, menyampaikan MoU tersebut sebagai bentuk komitmen Perum Bulog menyerap gabah dan beras petani. Nanang menyampaikan Perum Bulog rutin menyerap gabah dan beras petani di Karanganyar.

"Sebelum ada MoU pun sudah menyerap [gabah dan beras] di Karanganyar. Penyerapan melalui mitra kerja penggilingan, kelompok tani, maupun langsung tim satker kami. Intinya siap menyerap gabah beras petani khusus Maret hingga April itu 15.000 ton gabah kering giling [GKG]," tutur Nanang saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Baca juga: Viral Motor Dinas Ketua RT di Colomadu, Siapa Pemiliknya?

Seperti disampaikan tadi, Bulog menyerap GKP di Karanganyar Rp4.200 per kg sedangkan GKG Rp5.300 per kg. Harga itu mengacu Peraturan Menteri Perdagangan No.24/2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah atau Beras. Tetapi ada sejumlah komponen yang harus dipenuhi.

"Kami menyerap sepanjang kualitas sesuai ketentuan Permendag itu. Untuk GKP kadar air maksimal 25%, butir hampa atau kotoran maksimal 10%. Untuk GKG kadar air maksimal 14%, butir hampa maksimal 3%," jelas dia.

Saran Bulog untuk Petani

Nanang menyampaikan Bulog akan tetap berupaya menyerap gabah petani apabila kualitas gabah tidak sesuai ketentuan tersebut.

Biasanya, kata Nanang, petugas Bulog akan menyarankan petani menunda penjualan dan mengeringkan gabah terlebih dahulu. Pertimbangannya adalah harga gabah akan lebih tinggi setelah dikeringkan.

Baca juga: SMPN di Karanganyar Belum Siapkan PPDB 2021, Ini Sebabnya

Nanang menegaskan Bulog tidak memaksa petani menjual gabahnya kepada perusahaan pelat merah itu. Dia mempersilakan petani menjual kepada pihak lain apabila harga yang ditawarkan pihak lain lebih tinggi daripada penawaran Bulog.

"Seandainya harga pasar jatuh, kami siap menyerap. Kalau ternyata petani mendapat harga dari pihak lain itu lebih bagus atau diatas HPP Bulog silakan. Petani bisa memilih menjual ke penawaran harga tinggi," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya