SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta yang juga presidenn terpilih Joko Widodo atau Jokowi. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Solopos.com, SOLO–Buku mengenai Jokowi dibedah. Pusat Studi Demokrasi dan Ketahanan Nasional (Pusdemtanas) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sebelas Maret (LPPM UNS) menggelar bedah buku Mozaik Kepemimpinan Jokowi dari Sudut Pandang Rakyat di AuditoriumUNS, Kamis (23/1/3014) malam.

Buku Karangan Imelda Yuniaty tersebut dibedah oleh Redaktur Senior Solopos, Mulyanto Utomo; Pemimpin Jurnal Souvereignity, Sunny Ummul Firdaus;. Politisi Demokrat Solo, Renny Widayawati; dan Editor Senior UNS Press, Khundaru Sadhono, dengan moderator Andre Rahmanto.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

“Ide menulis buku ini juga dari unek-unek di sosial media. Dari buku ini, aku berharap akan muncul Jokowi-Jokowi baru di seluruh pelosok negeri ini. Aku juga ingin agar seseorang melihat kinerja seseorang secara jernih,” tandas Imelda.

Sementara itu, Mulyanto Utomo, mengatakan Jokowi memang pribadi yang menarik. Mulyanto mengaku mengenal Jokowi dengan baik, meskipun kala itu, sebagai seorang jurnalis harus memposisikan diri selalu mengkritisi penguasa.

Menurut Mulyanto, Jokowi kini menjadi media darling, pasalnya setiap yang dilakukan mantan Wali Kota Solo ini selalu menarik sebagai bahan pemberitaan.

“Bukan sepenuhnya salah Jokowi, daya tariknya juga muncul karena media. Jokowi juga paham pemberitaan dan memiliki konsultan media,” terangnya.

Mulyanto mengungkapkan bahwa sosok Jokowi memang pemimpin yang baik, namun jangan dianggap setengah dewa. Pendukung fanatik Jokowi tak perlu melakukan bullying saat idolanya dikritik.

Sementara Politisi Demokrat, Renny Widayati, melihat buku Mozaik Kepemimpinan Jokowi tersebut sebagai buku propaganda yang dibuat oleh pedukung fanatik Jokowi.

Renny menunjukan bahwa Imelda yang mengaku bukan kelompok fanatik Jokowi di awal buku, namun di halaman lain buku menyebutkan ingin melihat Jokowi upacara bendera di Istana.

“Saya sewaktu di DPRD Solo selalu mengapresiasi prestasi Jokowi, tetapi kekurangannya juga saya kritisi,” ujarnya sembari menyebutkan beberapa kasus yang dilakukan Jokowi.

Sementara itu, Pemimpin Jurnal Souvereignity, Sunny Ummul Firdaus, mengatakan buku tersebut merupakan buku yang jujur mengulas sosok Jokowi, namun jujur tersebut versi penulis. Sedangkan Bagi Khundaru Sadhono, buku Imelda tersebut merupakan buku bergenre faksi atau fakta tetapi fiksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya