SOLOPOS.COM - Masker bra bikinan perusahaan fashion asal Jepang. (Istimewa)

Solopos.com, TOKYO - Perusahaan pakaian di Jepang benar-benar memproduksi masker berbentuk mangkuk bra. Beberapa pekan lalu, masker dari bra sempat menjadi guyonan di media sosial.

Perusahaan fesyen yang biasanya membuat pakaian dalam, Atsumi Fashion Co., memproduksi masker dengan menggunakan bagian dari pakaian dalam wanita sebagai bahannya.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Update Rapid Test Corona Klaster Gowa Sragen: Positif Bertambah Jadi 31 Orang

Atsumi Fashion adalah perusahaan yang berbasis di Prefektur Toyama. Menurut Japan Times, Kamis (23/4/2020), penggunaan bra dilakukan setelah mendapat usul dari karyawan yang melihat bahan serupa digunakan dalam masker sekali pakai.

Masker dari bahan bra yang diproduksi Atsumi Fashion untuk mengatasi kekurangan masker di Jepang.

"Kami berharap kami dapat berkontribusi pada masyarakat karena kekurangan masker terus berlanjut," kata Hiroshi Hinata, manajer penjualan perusahaan. "Bahkan masker ini dapat mencegah virus menyebar ke orang lain melalui batuk atau bersin."

Di Gedung Angker Semarang, Gadis Indigo Jadi Saksi Kekejaman Jepang 

Masker dari Bra

Karyawan membuat masker setelah jam kerja di pabrik perusahaan di Himi. Mereka mencoba merancang metode baru setelah kota meminta bisnis lokal untuk membantu menyediakan masker.

Di Toyama saat ini stok masker terus menipis. Pekerja Balai Kota hanya memiliki 600 masker tersisa.

Atsumi Fashion berencana untuk membuat 1.000 masker untuk kota dan mendistribusikannya ke lembaga medis dan pendidikan, memprioritaskan mereka yang sangat membutuhkan. Perusahaan lain juga telah mengalihkan sumber daya ke arah pembuatan masker.

Bukan Cuma Indonesia, Jepang Krisis APD Sampai Minta Warga Sumbang Jas Hujan

Pada bulan Februari, Sharp Corp mengumumkan akan membuat 1.500 masker sehari pada pertengahan bulan ini. Sebelumnya, pembuat chip di Prefektur Kanagawa mulai menggunakan fasilitasnya untuk membuat masker.

Tetapi sementara perusahaan di seluruh negeri mengalihkan fasilitas dalam menanggapi kekurangan masker nasional, beberapa pihak justru mengambil keuntungan dari krisis. Awal bulan ini, seorang anggota Majelis Prefektur Shizuoka meminta maaf karena menjual ribuan masker untuk keuntungan online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya