SOLOPOS.COM - BTS (Istimewa)

Solopos.com, SOLO-Boyband asal Korea Selatan, BTS kembali mencatat sejarah mengesankan dengan raih Artist of The Year di ajang American Music Awards (AMA) 2021 yang digelar di Microsoft Theater di Los Angeles pada Minggu (21/11/2021) waktu setempat.  Total ada tiga piala yang diboyong grup yang digawangi RM cs ini.

Dengan keberhasilan BTS raih Artist of The Year di AMA 2021 ini menjadikan pelantun Butter ini sebagai artis Asia pertama yang menyabet penghargaan tersebut. Tahun sebelumnya, kategori ini berhasil disabet Taylor Swift.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Dengan keberhasilan raih Artist of The Year di AMA 2021 ini, BTS berhasil mengalahkan para nomine lain di kategori ini antara lain Taylor Swift, Drake, Ariana Grande, The Weeknd, dan Olivia Rodrigo. Dalam pidato kemenangannya, RM selaku leader BTS mengaku sangat gugup meraih trofi bergengsi tersebut.

Baca Juga: Gara-Gara V BTS, Mantel Louis Vuitton Seharga Rp46 Juta Laris Terjual

“Terima kasih AMA, kami benar-benar merasa terhormat berada di panggung ini dengan artis yang luar biasa dan luar biasa. tepat di sini. Kami sangat tersanjung. Terima kasih untuk itu. Saya gugup,” kata RM.

“Empat tahun lalu, kami telah memberikan pertunjukan langsung TV pertama kali di panggung AMA untuk  lagu DNA. Kami sangat senang dan gugup saat itu. Ini merupakan perjalanan yang panjang dan menakjubkan sejak saat itu, tetapi tidak ada yang pernah bertaruh pada peluang kami berdiri di sini untuk menerima penghargaan ini. Kecuali ARMY. Tujuh anak laki-laki dari Korea, dipersatukan oleh kecintaan pada musik, bertemu dengan cinta dan dukungan dari semua ARMY di seluruh dunia,” papar RM seperti dikutip dari usatoday.com, Senin (22/11/2021).

Baca Juga: Ariel Noah Tampil Pakai Sepatu Roda di Konser, Begini Reaksi Warganet

Selanjutnya, pelantun Butter ini mengingat betul aksi panggung pertama BTS di ajang American Music Awards.  “Semua ini adalah keajaiban. Serius, kami tidak akan pernah menerima begitu saja. Terima kasih banyak. Kami mencintai kalian semua, kami ingin memberikan kehormatan ini kepada kalian,” bebernya.

Selain Artist of The Year, BTS juga meraih penghargaan untuk kategori Favorite Pop Duo or Group serta Favorite Song. Sebagaimana diketahui pada AMA 2021, BTS jadi nomine untuk tiga kategori yaitu Favorite Pop Duo or Goup, Favorit Pop Song (Butter), dan Artist of the Year.

Baca Juga: Pakai Korset Seksi, Sophia Latjuba Bak Model Victoria’s Secret

Lagu populer mereka yang bertajuk Butter berhasil mengalahkan lagu pop lainnya seperti Levitating milik Dua Lipa, Drivers License dari Olivia Rodgiro, Kiss Me More dari Doja Cat, dan Save Your Tears yang merupakan kolaborasi The Weeknd dan Ariana Grande dalam kategori Favorite Pop Song. Jungkook dan RM mewakili personel lainnya mengungkapkan harapan mereka atas lagu ini. Mereka berharap lagu Butter dapat memberikan pengaruh positif untuk para pendengarnya.

“Lagu ini adalah lagu spesial bagi kami. Aku berharap lagu ini akan membuat kalian merasa smooth like butter,” ungkap JungKook.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Ubur-ubur Muncul di Pantai Krakal Gunungkidul, 9 Wisatawan jadi Korban Sengatan

Ubur-ubur Muncul di Pantai Krakal Gunungkidul, 9 Wisatawan jadi Korban Sengatan
author
Imam Yuda Saputra Minggu, 28 April 2024 - 21:17 WIB
share
SOLOPOS.COM - ilustrasi

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Sebanyak sembilan orang wisatawan menjadi korban sengatan ubur-ubur di Pantai Krakal, Kalurahan Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul, Minggu (28/4/2024). Kemunculan ubur-ubur ini dinilai di luar kebiasaan karena biasanya baru terlihat di rentang waktu Juli-September.

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 2 DIY di Pantai Baron, Surisdiyanto, mengatakan pada Minggu siang mendapatkan laporan ada sembilan wisatawan yang tersengat ubur-ubur atau yang sering disebut impes oleh warga lokal. Petugas pun memberikan pertolongan agar dampak dari sengatan bisa dikurangi.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

“Sudah ada pertolongan pertama untuk mengurangi dampak dari sengatan dengan obat-obatan yang dimiliki,” kata Suris kepada wartawan, Minggu.

Menurut dia, dampak dari sengatan ubur-ubur bisa menimbulkan rasa panas di sekitar luka. Selain itu, terkadang juga memberikan efek nyeri, gatal, sesak nafas, bahkan hingga pingsan bagi korban yang tidak dalam kondisi fit.

Koran Solopos

“Jika tersentuh jangan panik kemudian bilas di area tersengat dengan air biasa atau laut. Tujuannya agar tentakel dari ubur-ubur bisa terlepas dari area kulit,” katanya.

Suris menuturkan kemunculan ubur-ubur ini dinilai lebih cepat dan di luar kebiasaan. Pasalnya, setiap tahun juga ada ancaman serangan tapi potensinya terjadi pada saat kemarau, khususnya antara Juli sampai September.

“Ini di luar kebiasaan,” katanya.

Emagazine Solopos

Binatang laut yang tergolong ke dalam kelas Scyphozoa, biasanya muncul pada saat suhu di laut dingin sehingga menepi ke darat. Pada saat berada di pantai, binatang ini mudah sekali disentuh.

Terlebih lagi, bentuknya yang menarik karena seperti balon dengan warna kebiru-biruan. Meski demikian, ada potensi bahaya bagi setiap orang yang menyentuhnya karena bisa tersengat.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 2 DIY di Pantai Baron, Marjono, menambahkan meski ubur-ubur muncul lebih awal, sudah menyiapkan obat-obatan untuk pertolongan korban tersengat. Ia mengimbau kepada pengunjung yang tersengat segera mendatangi posko SAR terdekat.

Interaktif Solopos

“Obat-obatannya sudah siap dan kapan-kapan dibutuhkan tersedia untuk memberikan pertolongan bagi para korban,” katanya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Pertunjukan Tari Sukuh Word Dance Day di Karanganyar

Pertunjukan Tari Sukuh Word Dance Day di Karanganyar
author
Newswire , 
Burhan Aris Nugraha Minggu, 28 April 2024 - 20:53 WIB
share
SOLOPOS.COM - Penampilan kelompok tari Mila Art Dance saat mementaskan tarian berjudul “Rikma” pada acara Sukuh World Dance Day di Candi Sukuh, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (28/4/2024). (Antara/Mohammad Ayudha)

Solopos.com, KARANGAYAR — Puluhan seniman dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri tampil pada acara Sukuh World Dance Day di Candi Sukuh, Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu dan Minggu (27-28/4/2024).

Pertunjukan tari dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia tersebut mengangkat tema Sudamala. Tema itu terinspirasi dari salah satu relief Candi Sukuh sebagai bentuk upaya melestarikan warisan cagar budaya melalui gerak dan tari.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Acara ini diinisiasi oleh Studio Plesungan bekerja sama Indonesia Heritage Agency (IHA) didukung Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud dan Ristek).

Koran Solopos

Penampilan kelompok tari Komunitas Mantra Gula Kelapa saat mementaskan tarian berjudul Membelah Kabut pada acara Sukuh World Dance Day di Candi Sukuh, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (28/4/2024). (Antara/Mohammad Ayudha)

 

Pertunjukan tari dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia tersebut mengangkat tema Sudamala yang terinspirasi dari salah satu relief Candi Sukuh. (Antara/Mohammad Ayudha)

Emagazine Solopos

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Muat 42 Judul, Buku Boyolali Kaya Cerita Diluncurkan Bupati Said di Pasar Seni

Muat 42 Judul, Buku Boyolali Kaya Cerita Diluncurkan Bupati Said di Pasar Seni
author
Suharsih , 
Suharsih Minggu, 28 April 2024 - 20:52 WIB
share
SOLOPOS.COM - Penari membawakan tari Topeng Ireng pada peringatan Hari Tani Sedunia di Boyolali, Sabtu (27/4/2024). (boyolali.go.id)

Solopos.com, BOYOLALI — Buku Boyolali Kaya Cerita, yang merupakan lanjutan dari buku dengan judul sama pada 2023, diluncurkan oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat saat membuka kegiatan Pasar Seni sekaligus peringatan Hari Tari Sedunia di Balai Sidang Mahesa (Dome) Boyolali, Sabtu (27/4/2024).

Ada 42 judul cerita yang termuat dalam buku Boyolali Kaya Cerita versi 2024. Dengan demikian, hingga 2024 ini total sudah terbit 103 judul cerita dalam rangkaian buku tersebut.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Selain buku Boyolali Kaya Cerita, dalam kesempatan yang sama, Bupati Said juga meluncurkan buku Boyolali Kaya Seni yang mengulas 66 kelompok seni di Boyolali, baik itu seni musik, seni tari, dan seni teater.

Acara yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali bekerja sama dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Boyolali itu disiarkan secara langsung di kanal YouTube Pemkab Boyolali.

Koran Solopos

Bupati Said mengungkapkan dengan diluncurkannya buku Boyolali Kaya Cerita dan Boyolali Kaya Seni diharapkan bisa menambah kekayaan literasi di Dinas Arpus Boyolali. Tak lupa ia mengungkapkan rasa bangganya kepada para Duta Seni yang telah melakukan misi kebudayaan ke Nusantara.

“Tentunya ini semua upaya untuk menjadikan Boyolali berbudaya tanpa meninggalkan nilai-nilai seni dan budaya, tetapi ada catatan-catatan tentang kekayaan muatan lokal Boyolali. Semakin banyak buku semakin banyak literasi,” ungkap Said seperti dikutip Solopos.com dari laman resmi Pemkab Boyolali, boyolali.go.id, Minggu (28/4/2024).

Sebagai informasi, rangkaian acara Pasar Seni sudah dimulai sejak Jumat (26/4/2024) namun baru dibuka secara resmi oleh Bupati Said bersamaan dengan Peringatan Hari Tari Sedunia, Sabtu (27/4/2024).

Emagazine Solopos

Kepala Disdikbud Boyolali, Supana, mengungkapkan Pasar Seni tersebut diramaikan 50 stan kesenian dari berbagai bidang seperti seni musik, seni lukis, seni kriya, seni teater, seni sastra, dan seni tari.

Sedangkan peringatan Hari Tari Sedunia dimeriahkan dengan pertunjukan tari yang melibatkan sekitar 800 penari dari 50 sanggar seni di Kabupaten Boyolali.

Acara berlangsung pada Sabtu (27/4/2024) mulai pukul 06.00 WIB-24.00 WIB di tiga tempat yakni Alun-alun Pancasila Cepogo, Balai Sidang Mahesa (Dome), dan Alun-alun Pengging. Masing-masing tempat menggelar pentas tari selama enam jam.

Interaktif Solopos

“Dengan memperingati Hari Tari ini paling tidak kita ikut berpartisipasi melestarikan tari. Kedua, juga memberi ruang untuk berekspresi, beraktualisasi bagi para seniman terutama seniman tari di Boyolali yang luar biasa,” kata Supana, seperti dikutip dari laman resmi Pemkab Boyolali, boyolali.go.id, Minggu (28/4/2024).



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories