SOLOPOS.COM - Gedung BRI (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengapresiasi dan menyambut positif anjuran Presiden Joko Widodo terkait anjuran giat menabung bagi masyarakat. Hingga triwulan I-2022, tabungan yang ada di BRI tercatat mencapai Rp485 triliun.

Anjuran Presiden Jokowi ini sejalan dengan langkah BRI dalam meningkatkan raihan dana pihak ketiga (DPK), khususnya pertumbuhan dana murah atau current account saving account (CASA).

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Sebelumnya pada Sabtu (21/5/2022) di Magelang, Jawa Tengah, Presiden meminta masyarakat untuk lebih berhemat dan menabung. Hal ini berhubungan dengan ketidakstabilan ekonomi global dalam masa pemulihan pandemi.

Selain itu, semakin diperparah dengan konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Dengan menabung, Presiden Joko Widodo berharap masyarakat memiliki cadangan uang guna mengantisipasi situasi tak terduga di masa depan.

Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani dalam kesempatan terpisah mengatakan, BRI sangat mengapresiasi dan menyambut positif anjuran tersebut. “Hal itu sejalan dengan transformasi struktur liabilitas, BRI akan terus mendorong peningkatan proporsi CASA untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan,” ujarnya.

Baca Juga: Punya 130 Juta Nasabah, Dana Murah BRI Tembus Rp713 Triliun

Dengan demikian, BRI memiliki likuiditas memadai dan permodalan yang kuat guna mendukung penyaluran kredit dan pembiayaan yang semakin berkualitas. Diketahui, perolehan DPK BRI secara bank only sejak 2019 terus mengalami peningkatan.

Pada 2019, jumlah giro tercatat senilai Rp167,8 triliun, tabungan di BRI Rp404,4 triliun, dan deposito Rp397,5 triliun. Pada 2020 jumlah giro yang berhasil dihimpun BRI sebesar Rp183 triliun, tabungan Rp459,1 triliun, dan deposito Rp410,5 triliun.

Kemudian pada 2021, jumlah giro sebesar Rp219,4 triliun, tabungan Rp494,6 triliun, dan deposito Rp413,9 triliun. Pada triwulan I-2022 BRI juga berhasil menghimpun giro senilai Rp227,3 triliun, tabungan Rp485,9 triliun, dan deposito Rp405,5 triliun. Peningkatan dana murah tak terlepas dari optimalisasi BRI terhadap 130 juta nasabah perseroan.

Selain DPK, per kuartal I-2022 porsi CASA yang dihimpun BRI juga mencapai 63,75%, persentase itu meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 yang mencapai 59,48%.

Baca Juga: Nasabah BRI Wajib Tahu, Ini Fitur BRImo yang Super Lengkap

“Hal ini menunjukkan komitmen BRI yang terus berupaya meningkatkan dana murah sebagai sumber pendanaan,” ungkapnya.

Ada pun efisiensi juga terjadi karena peningkatan CASA terlihat dari cost of fund (CoF) atau biaya dana yang semakin menurun. Pada 2019 sebesar 3,58%, tahun berikutnya menjadi 3,22%, dan pada 2021 sebesar 2,05%.

Adapun pada kuartal I/2022 CoF BRI semakin efisien diangka 1,73% menurun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,26%.

Peningkatan dana murah ini, menurut Handayani tak terlepas dari optimalisasi perseroan melalui penyediaan produk CASA BRI yang lengkap, seperti Tabungan BRI Simpedes, BritAma dan Tabunganku.

Baca Juga: 6 Tahun Jadi Nasabah BRI, Tukang Bakso Asal Tawangsari Sukoharjo Boyong Grandprize Mobil

Selain itu, tersedia pula produk Giro BRI. Perseroan juga terus berupaya meningkatkan pengalaman nasabah dengan mengoptimalkan proses bisnis melalui AgenBRILink dan BRImo. Platform pembayaran telah disesuaikan untuk menangkap potensi pertumbuhan baru, yaitu melalui BRI Open API.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya