SOLOPOS.COM - Seniman, perwakilan pemerintah, dan perwakilan pedagang menggelar arak-arakan di Taman Nyi Ageng Rakit pinggir Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Rabu (15/12/2021) sore. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Para pengusaha warung apung serta pemancingan di Rawa Jombor ancang-ancang membuka lembaran baru menjalankan usaha mereka. Mereka mulai mempersiapkan diri membuka usaha di tempat baru yakni kawasan daratan yang berada di Plaza Kuliner.

Plaza Kuliner dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) seiring bergulirnya penataan dan revitalisasi Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Plaza Kuliner berada pada kawasan Taman Nyi Ageng Rakit di lahan sisi timur waduk.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ada 28 kios di tempat di Plaza Kuliner serta empat kios cinderamata. Dari 28 kios tersebut, 14 kios sudah terisi terdiri atas 11 pelaku usaha yang sebelumnya memilik usaha warung apung dan tiga pengusaha yang sebelumnya memiliki pemancingan di Rawa Jombor. Sementara itu, empat kios cinderamata disiapkan untuk BUM Desa Krakitan, BUM Desa Jimbung, serta yayasan sungai.

Baca Juga: Lagi, Petugas Gabungan Sita 7.866 Batang Rokok Ilegal di Klaten

Pada Kamis (15/12/2021), para pelaku usaha mulai menentukan kios yang akan mereka tempati seiring rampungnya proses pembongkaran warung apung dan pemancingan. Menariknya, proses penentuan kios itu tak dilakukan dengan sistem undian. Mereka memilih musyawarah mufakat untuk menentukan kios tempat mereka membuka usaha.

Sementara itu, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah (Jateng) menggelar rangkaian acara menandai para pedagang mulai besiap menempati Plaza Kuliner, Kamis sore. Selain itu, Disporapar Jateng menggelar event bersama wilayah Soloraya secara hybrid yang dipusatkan pada amfiteater yang berada pada kawasan Taman Nyi Ageng Rakit.

Salah satu calon pedagang di Plaza Kuliner, Sarjono, 50, mengatakan sebelumnya dia membuka usaha pemancingan bernama Banyu Langit di Rawa Jombor sejak 2000. “Persiapan sudah dua atau tiga pekan lalu. Untuk mengurus administrasi-administrasi,” kata Sarjono saat ditemui di Rawa Jombor, Rabu.

Baca Juga: Iuran, Warga Sidorejo Klaten Swadaya Perbaiki Jalur Evakuasi Merapi

Soal kuliner yang akan disajikan, Sarjono mengatakan tetap menyajikan kuliner yang selama ini identik dengan Rawa Jombor yakni aneka olahan ikan air tawar seperti nila, lele, dan lain-lain. Disinggung tempat, Sarjono menuturkan kios cukup luas dengan tempat untuk menikmati kuliner yang memadahi dan bisa sampai di tepian waduk. Sarjono berharap di tempat usaha baru ekonomi keluarganya lebih baik.

“Harapan saya Plaza Kuliner menjadi ikon barunya Klaten dan banyak wisatawan tertarik berdatangan ke sini,” kata dia.

Sarjono belum mulai berjualan. Dia masih mempersiapkan tempat serta berbagai perabot untuk mendukung berjualan di Plaza Kuliner.

Baca Juga: Jacksen Tiago Puji Performa Pemain Baru Persis Solo

Calon pedagang Plaza Kuliner lainnya, Sumarsih, 57, mengatakan sebelumnya membuka usaha warung apung di Rawa Jombor bernama Galatama dan Rama Resto sejak 2008 hingga dibongkar seiring bergulirnya program revitalisasi belum lama ini. Sumarsih mulai mencari formula untuk membuka usaha di tempat baru.

Meski berada di daratan, Sumarsih tetap menjual kuliner olahan aneka ikan seperti lele, nila, gurami, dan lain-lain dengan berbagai bumbu masak. Hanya saja, konsep makanan yang disajikan bakal berbeda.

“Kalau di warung apung konsepnya pesan kiloan. Kalau ini nanti rencana mau paketan. Katanya nanti juga bisa makan dari perahu dan makanan diantar dari sini [kios Plaza Kuliner],” kata dia.

Baca Juga: Tunggu Pendataan Dinkes, Vaksinasi Anak di Klaten Segera Digelar

 

Peran Banyak Pihak

Lain halnya dengan calon pedagang di Plaza Kuliner lainnya, Lamino, 54. Pria yang sebelumnya memiliki usaha pemancingan bernama Nyoman tersebut mengaku masih mencari konsep jualan kuliner di tempat baru. “Saya sendiri yang penting sudah disediakan tempat dari pemerintah. Kalau kuliner belum ada gambaran. Untuk memasak kalau olahan ikan nanti tetap menambah tempat agak ke belakang untuk pembakaran ikan,” kata dia.

Disinggung kapan mulai berjualan di Plaza Kuliner, Lamino dan pedagang lainnya masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemprov maupun pemkab. Saat ini mereka masih fokus mempersiapkan diri untuk berjualan di Plaza Kuliner. “Mulai jualan munkin nanti saat tahun baru. Sekarang persiapan-persiapan dulu,” kata dia.

Kepala Disporapar Jateng, Sinoeng N. Rachmadi, mengatakan program revitalisasi Rawa Jombor mengedepankan peran dari berbagai pihak. Dia mengapresiasi warga yang selama ini menjadi pemanfaat kawasan Rawa Jombor mendukung program yang digulirkan pemerintah pusat tersebut bersama Pemprov Jateng dan Pemkab Klaten.

Baca Juga: Kembalikan Motor Curian, Pencuri Asal Krakitan Klaten Tak Jadi Dibui

“Ada hal-hal yang unik dalam berkomunikasi seperti dengan petani karamba yang meminta kelonggaran waktu hingga ikan mereka memasuki masa panen dan baru membongkar karamba secara mandiri. Kemudian ketika menentukan kios dilakukan bukan dengan votting melainkan mereka beremuk dan sepakat. Ini nilai-nilai luhur pancasila yang benar-benar tercermin,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya