SOLOPOS.COM - Presiden Direktur Adaro Energi, Garibaldi 'Boy' Thohir (Solopos.com/ Arif Budisusilo)

Solopos.com, LOS ANGELES — Grup Adaro memasang target sebagai pemain utama dalam green industry dan green energy di Indonesia. Impian besar itu disampaikan Presiden Direktur Adaro Energi, Garibaldi ‘Boy’ Thohir saat mengunjungi Los Angeles pada 25 Maret-1 April 2022 lalu. Kunjungan tersebut dalam rangka meresmikan Masjid At-Thohir serta melihat dari dekat perkembangan mobil Listrik Tesla, Lucid dan Toyota Mirae di Los Angeles.

Baca Juga: Grup Adaro Bangun Kawasan Industri Hijau di Kalimantan

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Kepada Presdir Solopos Arif Budisusilo yang diundang dalam kunjungan tersebut, Boy Thohir menjelaskan rencana besar Grup Adaro masuk ke green industry dan green energy. Pada Desember 2021 lalu, Grup Adaro sudah melakukan ground breaking proyek Adaro Green Alumunium Smelter di kawasan Adaro Green Industrial Estate di Kalimantan Utara.

Presiden Direktur Adaro Energi, Garibaldi ‘Boy’ Thohir saat mengunjungi Los Angeles untuk melihat dari dekat perkembangan mobil listrik Tesla, Lucid dan Toyota Mirae. (Solopos.com/Arif Budisusilo)

Boy berharap, dari Kalimantan Utara akan tercipta nilai tambah, mulai dari menghasilkan energi dari tenaga air, produksi manufaktur dengan konsep renewable, yang environmentally friendly, sehingga akan mendapatkan nilai yang premium. Adaro akan berada di depan dalam menyongsong era di mana suatu saat nanti akan banyak mobil listrik yang diproduksi di Indonesia.

Baca Juga: Ekspansi Bisnis non Batu Bara, Adaro Raih Pinjaman Rp1,4 Triliun

Berikut petikan obrolan dengan Boy Thohir:

Sekarang mobil listrik sudah feasible pembuatan dan pengoperasiannya. Di Indonesia kapan kira-kira industrinya mulai ada?

It will takes time. Tapi menurut saya tidak harus memproduksi mobilnya. Kalau kita bisa memproduksi komponennya, kita akan mempunyai advantage. Kenapa? Karena sumber daya alam ada di Indonesia semua. Mulai dari nikel, bouksit, alumina. Itulah kenapa pemerintah Indonesia dalam hal ini Bapak Presiden Jokowi mencanangkan bahwa Indonesia harus proaktif dalam pengembangan ekonomi hijau. Dan Adaro salah satu perusahaan yang mendukung di depan untuk menjabarkan visi dari pemerintah itu.

Jadi Pak Boy tertarik untuk bikin pabrik komponen?

Baca Juga: Mobil Listrik Rakitan RI Meluncur, PLN Siap Bangun 24.720 SPKLU hingga 2030

Ya sudah disiapkan. Adaro akan masuk ke Adaro Green Aluminium Smelter. Kita akan buat satu industri alumunium di Kalimantan Utara. Seperti kita ketahui bersama, bahwa semua produk (mobil listrik) itu chasis-nya, body-nya, semua itu akan dibuat memakai bahan alumunium.

Adaro Green Alumunium Smelter itu untuk support otomotif?

Iya. Itu kan (support mobil listrik) untuk sasis-nya, bodi-nya, batere-nya ..

Deretan mobil listrik di Toyota Santa Monica, Los Angeles (Solopos.com/Arif Budisusilo)

Itu butuh waktu berapa tahun mulai dari berproduksi hingga produknya masuk market?

Mungkin dari yang pertama, Adaro Green Alumunium (selesai) dalam dua sampai tiga tahun.
Waktu itu sudah di-groundbreaking oleh Pak Jokowi (Desember 2021), dan mudah-mudahan dua tahun lagi itu sudah jadi. Lalu baterenya mungkin perlu kira-kira tujuh tahun.

Baca Juga: Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5 Meluncur, Spesifikasi dan Harga

Jadi dalam 10 tahun sudah lengkap semua?

Dalam 10 tahun insya Allah akan lengkap semua. Dan itu akan jadi nilai tambah luar biasa bukan hanya Adaro tapi juga untuk Indonesia. Yang tadinya hanya jual bahan mentah, nantinya bisa punya nilai ekonomi yang sangat tinggi. Apalagi kalau bisa suplly ke Lucid, ini kan nilainya premium market.

Berapa investasi untuk Adaro Green Alumunium itu?

Sekitar 800 juta dolar AS (sekitar Rp11,4 triliun, pada kurs rupiah Rp14.355) . Kita partneran sama legend dari China yang sudah pengalaman dalam industri alumunium, kita (saham Adaro) 65%, partner kita 35%.

Itu untuk supply dalam negeri atau ekspor?

Pertama tentunya untuk ekspor karena industri dalam negeri belum siap. Tapi untuk jangka panjang, 5-10 tahun, saya rasa akan memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Baca Juga: Mobil Listrik Pertama di Indonesia, Isi Baterai 18 Menit untuk 490 Km

Bahan baku dari mana?



Bahan baku dari Indonesia semua. Kita belum masuk ke tambang bouksit, tetapi kita punya partner yang memang sudah punya tambang bouksit.

Di Kaltara nanti ada juga green powerplant?

Ya. Itu yang dari PLTA. Karena dalam pemikiran saya suatu saat nanti orang akan nanya. Misalnya dulu di plywood kan orang nanya kayunya dari mana? Misalnya, ada ecolabel-nya. Nanti mobil dan baterai, orang juga akan nanya, hulunya dari mana? Kalau hulunya energinya masih dari fosil, pasti harganya akan lebih rendah dibandingkan kalau produk itu dihasilkan dari green energy. Di situlah nanti kita punya nilai premium lagi.

Bagian mesin mobil listrik (Solopos.com/Arif Budisusilo)

Economic of scale-nya akan dapatkah dalam dua tahun ke depan?

Economic scale akan dapet karena kebutuhan (produsen mobil listrik di Amerika) sekarang ini kalau kita tanya, mungkin ini semua kan impor. Alumunium pasti impor.

Baca Juga: Kerja Sama Strategis RI & Korsel, Mobil Listrik Mini sampai Tanker

Apa supporting yang diperlukan dari pemerintah agar transformasi ini semakin cepat?

Saya kira dengan visi Bapak Presiden (Jokowi) bahwa mereka akan mengutamakan ekonomi hijau, itu pasti akan di-support semua.

Bagaimana hubungan kawasan industri hijau itu dengan coal?

Sebenarnya bukan masalah hubungan dengan coal. Sebagai perusahaan batubara, cepat atau lambat kita harus bertransformasi. Kita juga pengin dikenang atau mempunyai penilaian ESG yang baik. ESG itu environmental, social dan governance. Environmental kita nggak dapet kalau kita hanya stay as a coal company. Makanya kita harus bertransformasi. Maka transformasi itulah sekarang ini yang saya kasih lihat ke temen-temen, nanti akan ke arah sana. Mungkin bisa dibilang Adaro terlalu cepat, tapi nantinya kita ingin jadi pemain utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya