SOLOPOS.COM - Admin tukonisragen.com, Erwin Hernawati, menata produk UMKM yang dipajang di Kantor Pelayanan tukonisragen.com, Diskumindag Sragen, Rabu (19/10/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Animo pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sragen untuk bergabung dalam marketplace atau lokapasar tukonisragen.com milik Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen tinggi. Target awal uji coba hanya ada 200 produk UMKM yang dipasarkan di lokapasar lokal ini, namun realisasinya kini ada 400 produk UMKM yang dijual di Tukonisragen.com.

Tukonisragen.com merupakan toko daring yang memudahkan masyarakat menemukan produk-produk UMKM lokal Sragen. Keberadaan Tukonisragen.com ini juga merupakan wujud nyata Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen dalam meningkatkan kemajuan dan perkembangan UMKM di Bumi Sukowati.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Diskumindag Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, saat berbincang dengan Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (19/10/2022), menyebut ada sekitar 63.000 unit data UMKM yang tersebar di 20 kecamatan di Sragen. Dia menerangkan fasilitas tukonisragen.com itu dibuat untuk membantu pengembangan pasar produk UMKM Sragen.

“Tentu produk UMKM yang masuk dalam marketplace itu [tukonisragen.com] harus diverifikasi oleh petugas Diskumindag. UMKM tidak bisa mengunggah foto atau produk secara mandiri ke situs lokapasar tersebut karena khawatirnya ada yang abal-abal dan memanfaatkan situs itu untuk tujuan yang tak baik mengingat situs itu membawa nama Diskumindag,” jelas dia.

marketplace tukonisragen.com
Marketplace tukonisragen.com yang disediakan Diskumindag Sragen untuk UMKM di Bumi Sukowati bisa diakses menggunakan laptop atau ponsel. Foto diambil Rabu (12/10/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Baca Juga: Cek Lur, Diskumindag Sediakan Toko Online Khusus UMKM Sragen

Tukonisragen.com hanya menampilkan foto produk dan nomor telepon UMKM. Pembeli tidak bisa bertransaksi di dalam situs itu, tak seperti lokapasar pada umumnya. Ini karena Tukonisragen.com milik pemerintah yang tidak boleh ada transaksi jual beli di sana.

Lebih jauh Cosmas menjelaskan tukonisragen.com diluncurkan pada Mei 2022. Di awal uji coba, ada 200 produk UMKM yang dipamerkan. Namun dalam lima bulan terakhir jumlahnya naik dua kali lipat menjadi 400 unit produk UMKM.

Diskumindag menggandeng Paguyuban Keluarga Besar Sragen (PKBS) yang beranggotakan para pengusaha dengan jejaring tingkat nasional untuk menyosialisasikan tukonisragen.com. “Produk yang dipajang di marketplace itu cukup bervariasi, mulai dari batik, tas, dompet, makanan olahan, kerajinan, dan produk ekonomi kreatif,” jelas Cosmas.

Tak Mencari Untung

Kabid Industri dan UKM Diskumindag Sragen, Octafianto, menambahkan marketplace ini dibuat berbeda dengan marketplace yang lain karena dalam marketplace buatan Diskumindag ini tidak mencari untung. Dia menyampaikan semua UMKM bisa menggunakan marketplace tersebut.

Baca Juga: 50 Persen UMKM Sragen Go Digital, Diskumindag Sragen Sediakan Marketplace

Tukonisragen.com ini sebenarnya masih berupa rintisan meskipun sudah ada 400 produk UMKM yang dipajang. Dia berharap setiap bulan ada 100 produk baru yang dipajang sehingga masyarakat punya banyak pilihan.

“Pada tahun-tahun berikutnya terus dinaikan. Ternyata animonya memang tinggi. Banyak UMKM yang datang ke Diskumindag supaya produknya diunggah ke tukonisragen.com. Barangkali banyak produk yang masuk di tukonisragen.com laku keras. Kualitas produknya cukup bagus, seperti dompet kulit sudah bagus kemasannya dan rencana kami bawa ke pameran Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) di Yogyakarta pada November mendatang,” jelas Octa, sapaannya.

Di sisi lain, dia melihat masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki para pelaku UMKM itu dalam menampilkan produk mereka agar menarik. Kelemahan itu pada pengambilan foto atau gambar produk UMKM. Sebagai solusi sementara, admin tukonisragen.com yang aktif mendatangi pelaku UMKM untuk memotret setiap produk mereka yang akan diunggah.

“Tahun depan kami akan mengadakan pelatihan branding dan fotografi bagi pelaku UMKM. Foto produk itu menjadi daya tarik agar orang mau membeli. Kalau fotonya asal-asalan maka produknya terlihat kurang menarik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya