SOLOPOS.COM - Warga Ampel, Boyolali, pemilik biogas dari limbah tahu, Suwarno, saat mengecek saluran limbah tahu yang berada di belakang rumah produksi tahunya, Rabu (20/7/2022). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Salah seorang warga di Lereng Merbabu, tepatnya Dukuh Gilingan Lor, Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Suwarno, menginisiasi pembuatan biogas dari limbah tahu pada 2010 silam.

Inovasi tersebut sekarang ini dimanfaatkan lima warga sekitarnya. Warga disaluri biogas gratis untuk berbagai keperluan. Walhasil, mereka menghemat biaya beli elpiji sejak 12an tahun silam.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Saat ditanya soal biaya membuat biogas dari limbah tahu,  Suwarno mengatakan biaya yang dibutuhkan membuat instalasi biogas sekitar Rp50 juta. Namun, setelah itu tidak ada biaya lain.

“Enggak ada biaya perawatan, biaya sehari-hari juga enggak ada. Kalau ada yang bocor tinggal ditambal pake lem,” terang pengusaha tahu yang juga akrab disapa Suwar tersebut saat diwawancara Solopos.com, Rabu (20/7/2022).

Selain digunakan untuk perapian kompor, Suwar mengungkapkan biogas dari limbah tahu miliknya juga digunakan untuk genset jika terjadi mati lampu. Tak hanya itu, Suwar juga sedang bereksperimen membuat mesin pemanas atau heater dari biogas.

Baca juga: Pakai Biogas Tahu, Warga Lereng Merbabu 12 Tahun Mandiri Tanpa Elpiji

“Yang heater masih uji coba, sempat buat tapi masih gagal. Masih belum dicoba lagi,” kata dia.

Sementara itu, salah satu tetangga Suwar, Refita, 57, mengungkapkan biogas limbah tahu sangat membantunya menghemat keuangan. Sejak memakai biogas, ia tak lagi pusing memikirkan harga elpiji setiap bulannya.

“Saya enggak tahu kalau harganya naik. Namun, biogas ini membantu sekali karena semisal sebulan begitu uang gas habis Rp80.000, ini dapat gratis,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, inovasi biogas tersebut berawal dari ide pemilik rumah produksi tahu, Suwarno pada 2010. Awalnya, biogas dari limbah tahu hanya digunakan sendiri.

Pada 2015, biogas dari limbah tahu tersebut mulai disalurkan ke tetangga. Saat ini, ada lima rumah tangga yang memakai biogas milik Suwar secara gratis.

Baca juga: Mandiri Energi di Cepogo Boyolali dengan Kotoran Sapi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya