SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Kira-kira apa saja yang harus dipersiapkan suami istri agar program inseminasi bayi berhasil?

Kehadiran buah hati di tengah-tengah keluarga adalah hal yang sangat dinanti-nantikan. Akan tetapi, tidak semua pasangan suami istri mudah mendapatkan hal tersebut karena beberapa hal sehingga tak kunjung hamil.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Berbagai upaya mereka lakukan untuk mendapatkan momongan, salah satunya adalah dengan program inseminasi buatan atau pun bayi tabung. Menurut dokter kandungan RS Indriati Solo Baru, dr Retno Kusumaningrum, Sp.OG, inseminasi buatan berbeda dengan bayi tabung.

Baca Juga:  Sabda Raja, Berisi Pengganti Sri Sultan Hamengku Buwono X?

“Berbeda, kalau bayi tabung metodenya mempertemukan sperma dan sel telur di laboratorium hingga menjadi embrio. Kemudian, setelah menjadi embrio dimasukkan kembali ke dalam rahim. Tetapi, kalau inseminasi buatan, yang dilkeluarkan hanya sperma, dengan cara masturbasi.  Kemudian, spermanya dipreparasi, disiapkan, sehingga didapatkan sel sperma terbaik yang dimasukkan ke dalam rahim,” ujar dia kepada Solopos.com melalui sambungan telepon, Jumat (26/3/2022).

Persentase keberhasilan program inseminasi buatan ini lebih tinggi terjadi kepada perempuan yang berusia di bawah 35 tahun, yakni sebesar 20-30 persen. Selain usia, persentase keberhasilan ini dipengaruhi pula dengan faktor kesehatan pasangan suami istri dan juga obat-obatan yang dikonsumsi menjelang inseminasi.

Baca Juga:  Ternyata Ini Arti dari Sukoharjo, Kabupaten yang Dijuluki Kota Gadis

Inseminasi buatan ini dilakukan saat istri mengalami haid di hari ke dua, yang diawali dengan suntikan stimulasi ovarium. “Setelah stimulasi ovarium hari ke dua. terus hari 13 dilakukan USG Transvaginal. Kemudian, dilihat ovariumnya dengan catatan minimal berukuran 1,8 cm. Ketika sudah ditemukan, si ibu diberikan pemecah sel telur. 24-36 jam kemudian, baru spermanya dimasukkan,” tambah dr. Retno.

Adapun syarat untuk menjalani inseminasi buatan yang harus dipenuhi pasangan suami istri adalah, saluran sel telur pada istri harus baik dan juga jumlah sel sperma lebih dari 10 juta per ml.

Baca Juga: Potret Masjid Tertua di Jateng, Beneran Mirip Masjid Agung Demak?

Tentunya inseminasi buatan ini juga mempunyai peluang untuk tidak berhasil. Hal ini dikarenakan bisa dari kondisi kesehatan pasangan suami istri, mulai dari sel telur maupun sperma yang kurang baik, dinding rahim yang tipis, dan juga embrio yang tak mau berkembang.

Agar inseminasi buatan ini sukses, pasangan suami istri harus mempersiapkan beberapa hal, terutama memperbaiki gaya hidup.

Sunat pada bayi baru lahir
Ilustrasi bayi baru lahir. (Freepik)

Baca Juga:  Selain Jadi Juru Kunci Gunung Merapi, Ini Pekerjaan Mas Asih Sekarang

Cara Inseminasi Buatan Agar Berhasil

  1. Konsumsi Makanan Tinggi Asam Folat

Sebelum melakukan inseminasi, pasangan suami istri diharuskan mengonsumsi makanan tinggi asam folat, seperti kacang-kacangan maupun susu.

Baca Juga:  Kamu Bisa Dapat Mobil Daihatsu Rocky Seharga Rp120.000, Kok Bisa?

  1. Mengonsumsi Buah dan Sayur

Suami istri juga disarankan untuk mengonsumsi susu buah dan sayur sebelum menjalani inseminasi buatan. Adapun buah dan sayur yang dikonsumsi adalah yang mengandung vitamin A, C dan E.

  1. Olahraga

Salah satu olahraga yang direkomendasikan untuk pasangan suami istri menjelang inseminasi buatan adalah kardio.

“Saya lebih banyak menyarankan ke pasien-pasien untuk mengubah lifestyle. Di mana yang paling disarankan olahraga setiap hari minimal 30 menit. Lakukan olahraga yang bersifat kardio, tapi yang ringan, seperti jalan cepat atau pun berlari,” jelas dr Retno.

Baca Juga: Apakah Hidrosefalus pada Anak Bisa Sembuh?

  1. Tidak Berhubungan Seks

Salah satu hal yang penting dilakukan sebelum program inseminasi agar berhasil adalah tidak melakukan hubungan seks.

Bukan hanya seks, suami juga dilarang melakukan masturbasi atau pun mengeluarkan sperma secara sengaja maupun tidak disengaja. “2-3 hari sebelum inseminasi tidak boleh berhubungan, atau lebih tepatnya tidak boleh mengeluarkan sperma. Hal ini dikarenakan, sperma itu siklus hidupnya 2-3 hari sekali,” terang dr Retno.

Baca Juga: Oalah, Ini Arti dari Wonogiri, Sudah Tahu Belum?

  1. Pemeriksaan Medis

Hal yang paling penting untuk mendukung program inseminasi buatan ini agar berhasil adalah dengan pemeriksaan medis.

Salah satu fasilitas kesehatan di Soloraya yang bisa menangani program inseminasi buatan ini adalah RS Indriati Solo Baru di Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.



Baca Juga:  Apa Perbedaan Nyadran dan Ruwahan, Tradisi Menjelang Ramadan?

Klinik Fertilitas RS Indriati Solo Baru yang sudah ada sejak 2021 ini menjadi pelopor penanganan fertilitas pasangan suami istri di Soloraya.

Di klinik ini juga didukung sumber daya manusia (SDM) yang berpengalaman dalam hal inseminasi buatan. Bahkan, RS Indriati Solo Baru juga bekerja sama dengan Morula IVF Indonesia, untuk membantu pasangan suami istri yang belum mempunyai momongan hingga sekarang.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya