SOLOPOS.COM - Saat berboncengan ada tips & trik yang benar agar aman bagi pengendara maupun saudara/rekan yang dibonceng. (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG – Seringkali kita mendengar istilah “berboncengan” yang artinya ada lebih dari satu orang yang duduk di sepeda motor untuk melakukan aktivitas berkendara.

Ternyata berboncengan pun ada tips & trik yang benar agar aman bagi pengendara maupun saudara/rekan yang dibonceng (atau sebutan lainnya pembonceng).

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Ketika berboncengan perlu adanya keselarasan dan koordinasi antara pengendara dan pembonceng supaya berkendara menjadi lebih aman dan nyaman, dari kesesuaian posisi duduk, dan gerakan seirama sehingga bersama-sama menjaga keseimbangan sepeda motor yang optimal saat berkendara.

Untuk itu simak tips dan trik posisi riding postur berboncengan yang benar berikut ini:

Baca Juga: Astra Honda Motor Perluas Kampanye Safety Riding

1. Posisi Tangan

Ada tiga postur yang harus diperhatikan pembonceng, yang pertama adalah posisi tangan. Tangan ke depan dan merangkul ringan di bagian perut pengendara berfungsi sebagai sensor pengendara untuk mengetahui reaksi pembonceng terhadap gaya dorong motor dan juga sebagai pegangan pembonceng agar badan tidak mengayun ke belakang.

2. Posisi Lutut

Yang kedua adalah posisi lutut. Saat membonceng lutut sebaiknya menjepit ringan pinggang pengendara. Dengan posisi ini membantu pembonceng mudah menjaga keseimbangan tubuhnya diatas motor dengan kakinya.

3. Posisi Kaki

Yang ketiga adalah posisi kaki berada di atas footstep, sebagai sikap duduk yang sempurna ketika membonceng sekaligus mampu membantu menahan berat tubuh pembonceng ketika terjadi pengereman.

Baca Juga: Honda Jateng & Trooper Custom Berikan Hasil Lelang untuk Anak Difabel

Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng Alfian Dian Pradana dalam keterangan tertulisnya kepada Solopos.com, Kamis (10/3/2022), menjelaskan dengan menggunakan 3 postur berboncengan tersebut, pembonceng akan cepat merespons gerakan – gerakan yang dilakukan oleh pengendara, juga sebaliknya pengendara juga mendapatkan reaksi dari
pembonceng sehingga mampu menyesuaikan kendali motornya agar selalu seimbang dan terkendali.

Pengendara juga harus sadar bahwa ketika berboncengan, maka beban bertambah sehingga butuh keahlian lebih dan jarak pengereman yang akan makin panjang sebagai kunci dasar #cari_aman saat berkendara.

“Perlu disadari bahwa pembonceng memiliki resiko yang sama dengan pengendara saat terjadi kecelakaan, bahkan banyak fakta dilapangan saat terjadi kecelakaan pembonceng memiliki resiko yang lebih parah, maka dari itu kita perlu ketahui dasar – dasar pengetahuan keselamatan berkendara untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi dan jangan lupa tetap #Cari_Aman saat berkendara,” ujar Alfian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya