Solopos.com, KLATEN – Kentungan atau kentongan di Desa Gununggajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, yang hilang telah berusia lebih dari satu abad. Kentungan bersejarah itu diperkirakan dibikin pada 1918 seperti angka yang tercetak pada kentungan.
Kentungan itu sudah ada sejak pemerintahan desa Gununggajah berdiri. Namun kentungan yang biasanya ada di Balai Desa Gununggajah itu kini raib entah ke mana, diduga digondol maling.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Kepala Desa Gununggajah, Yulius Yoyok Kartika Cahyo, saat dihubungi Salah satu fungsi kentungan untuk mengirimkan sinyal kepada warga ketika ada pertemuan di balai desa. “Pada masa lampau itu dengan memukul kentongan suaranya menggema di seluruh desa hingga warga hadir semua ke balai desa,” tutur Yoyok. Meski kini tak lagi menjadi alat komunikasi utama seiring perkembangan teknologi komunikasi, ungkap dia, kentungan setinggi 170 sentimeter tersebut masih difungsikan. “Setiap pukul 00.00 WIB itu penjaga balai desa membunyikan kentongan. Terkadang ketika ada pertemuan di balai desa, kentongan dibunyikan,” jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, kentungan Desa Gununggajah diperkirakan hilang pada Minggu (26/1/2020) dini hari. Pasalnya, pada Sabtu (25/1/2020) kentungan masih menggantung di balai desa. “Tidak ada yang tahu pastinya kapan menghilang. Pada Minggu pagi kentongan sudah tidak ada. Kemungkinan hilang antara pukul 01.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB,” kata Yoyok. Virus Corona Merebak, Warga Klaten di Wuhan: Tak Perlu Resah dan Panik Berlebihan… Kapolsek Bayat, Iptu Suharto, pihaknya telah menerima laporan terkait hilangnya kentungan bersejarah Desa Gununggajah.
“Kami sedang proses lidik dan segera memeriksa saksi-saksi,” kata Kapolsek mewakili Kapolres Klaten, AKBP Wiyono Eko Prasetyo.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
