SOLOPOS.COM - Hilyatu Millati Rusydiyah, mahasiswi asal Klaten yang kini tinggal di Wuhan, China. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN -- Warga Klaten yang saat ini masih berada di Kota Wuhan, Tiongkok, Hilyatu Millati Rusydiyah, 33, meminta masyarakat Indonesia yang punya keluarga di Wuhan tak perlu resah atau panik berlebihan menanggapi kabar soal merebaknya virus corona.

Milla, sapaan akrabnya, saat ini masih berada di Wuhan untuk menyelesaikan disertasi program doktoral di School of Economic and Business Administration Chongqing University. Sementara suaminya, yang juga tengah menempuh program doktoral di Wuhan, pulang kampung untuk liburan bersama putri mereka yang berusia balita pada 9 Januari lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Melalui sambungan telepon suaminya, Ahmad Syaifuddin Zuhri, 35, di Klaten, Milla mengatakan hingga Selasa siang WIB ada sekitar 4.500 warga Tiongkok yang terinfeksi dan 101 orang meninggal dunia. “Dikhawatirkan [akses transportasi] kota-kota di sekitar Wuhan juga segera ditutup,” jelas Milla di ujung telepon suaminya saat Solopos.com berkunjung ke rumahnya, Selasa (28/1/2020).

Milla menjelaskan sejak virus corona merebak akses transportasi yang ditutup yakni di Provinsi Hubei terdiri dari 13 kota termasuk Wuhan. Di Hubei ada sekitar 252 mahasiswa Indonesia dan 93  orang di antaranya ada di Wuhan.

Pilkada Sragen: Politikus PKB Ini Santer Dikabarkan Bakal Jadi Pasangan Yuni

Milla memastikan hingga kini tak ada WNI yang terjangkit virus corona. Milla masih berada di apartemen di Wuhan. Sejak ditinggal mudik suami dan anaknya, Milla baru dua kali keluar apartemen.

“Satu kali beli beras kemudian kemarin sore beli roti. Kebanyakan aktivitas berada di dalam ruangan,” tutur dia.

Milla memastikan tak ada kelangkaan logistik di Wuhan. Saat keluar apartemen pada Senin (27/1/2020), Milla melihat aktivitas perdagangan mulai ramai.

“Orang jualan buah sudah buka, toko [perlengkapan] bayi buka, supermarket buka, dan ada restoran yang sudah buka,” tutur dia.

Milla menjelaskan evakuasi masih terus diusahakan semua kalangan. Tak hanya pemerintah Indonesia dan KBRI, usaha mengevakuasi warga di Wuhan juga dilakukan pemerintah negara-negara lainnya.

Jadwal Pemadaman Listrik Solo dan Sragen, Rabu (29/1/2020)

“Karena kondisi saat ini di Kota Wuhan transportasi ditutup, pemerintah [Indonesia] harus meminta izin ke pemerintah China bagaimana agar bisa mengeluarkan WNI di sini, membawa ke bandara dan menerbangkan ke Indonesia,” jelas dia.

Lebih lanjut, Milla berpesan agar WNI yang keluarganya masih bertahan di Wuhan dan sekitarnya tak perlu resah berlebihan. “Kami di sini baik-baik saja tidak kurang suatu apa pun. KBRI dan pemerintah Indonesia mengusahakan yang terbaik untuk kami. Saya mohon tidak panik berlebihan karena yang terjadi di sini tidak seperti yang dibayangkan semuanya. Masih aman dan terkendali,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya