SOLOPOS.COM - Pedagang tuai berkah pada pelaksanaan car free day (CFD) perdana di Jl. Mayor Kusmanto, Minggu (3/7/2022) pagi. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN–Car free day (CFD) Jl. Mayor Kusmanto digelar perdana pada Minggu (3/7/2022).

Kembali bergulirnya CFD meski untuk sementara dipindah ke Jl. Mayor Kusmanto dari sebelumnya di Jl. Pemuda disambut antusias warga Klaten termasuk para pedagang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sejak Sabtu (2/7/2022), para PKL berdatangan ke Jl. Mayor Kusmanto. Mereka berburu lokasi untuk membuka lapak keesokan harinya.

Ada yang memasang pembatas rafia ada pula yang sudah menempatkan meja hingga papan jualan sejak Sabtu malam. Tak sedikit dari mereka bermalam di Jl. Mayor Kusmanto demi menjaga lapak.

Salah satu pedagang, Deby, 31, mengatakan jauh hari sudah survei lokasi di kawasan Jl. Mayor Kusmanto.

Baca Juga: Obati Rindu! CFD Klaten di Jl Mayor Kusmanto Diserbu Warga

Dia sudah meminta izin ke pemilik tempat di depan tempat jualannya saat CFD. Dia sudah berada di lokasi yang akan dia gunakan untuk jualan saat CFD sejak Sabtu malam.

“Sempat pulang sebentar ambil dagangan. Jadi ini semalam tidak tidur,” kata pedagang kuliner tersebut saat ditemui di CFD Jl. Mayor Kusmanto, Minggu.

Usaha Deby bermalam di Jl. Mayor Kusmanto tak sia-sia. Dagangannya laris manis seiring membeludaknya pengunjung CFD perdana. “Ini hari pertama dan saya melihat di sini prospek,” ungkap dia.

Pedagang lainnya, Bruri, 52, mengaku sudah berburu lokasi jualan sejak Sabtu pukul 21.00 WIB.

Dia sempat berjaga di lokasi yang akan dia gunakan untuk jualan hingga Minggu pukul 00.30 WIB. Hal itu dia lakukan lantaran khawatir tempat yang sudah dia pilih diserobot orang lain.

Baca Juga: Ingat Lur! Pedagang Kuliner dan Nonkuliner di CFD Klaten bakal Dipisah

“Tadi malam banyak yang menginap di sini. Kalau saya ke sini pasang tenda, nongkrong sampai pukul 01.00 WIB kemudian pulang. Tapi tadi sebelum pukul 05.00 WIB ke sini lagi,” kata Bruri.

Bagi Bruri, berburu tempat untuk jualan tersebut sudah hal biasa. Dari tradisi CFD sebelumnya, para pedagang sudah memiliki iktikad tak akan menempati lokasi jualan yang sudah lebih dulu digunakan oleh pedagang lain.

Bruri juga memastikan tak ada biaya yang dia keluarkan untuk mendapatkan lapak jualan.

Usaha Bruri juga tak sia-sia. Sebelum pukul 09.00 WIB, barang dagangannya yakni nasi goreng ludes dilarisi pengunjung CFD.

“Sikat habis. Sejak pagi saya tidak lepas sotil. Mudah-mudahan ke depan CFD jalan terus, tidak ada virus lagi,” kata dia.

Baca Juga: Kereta Kuda dan Permainan Volume Besar Dilarang di CFD Klaten

Warga di sekitar Jl. Mayor Kusmanto pun juga harus berburu lokasi jualan mereka. Seperti rombongan ibu-ibu PKK RW 08, Dukuh Sipacar, Desa Semangkak, Kecamatan Klaten Tengah.

Kampung itu berada di tepi Jl. Mayor Kusmanto yang digunakan untuk CFD.

Sejak Sabtu malam, warga sudah mencari lokasi agar mereka bisa berjualan di CFD pada keesokan harinya.

“Mudah-mudahan kedepan lebih lancar dan lebih tertata lagi,” kata salah satu ibu, Yuni, 47.

Pemkab mengalokasikan kawasan paving di kedua sisi Jl. Mayor Kusmanto untuk PKL.  Sisi barat untuk PKL kuliner sementara sisi timur untuk PKL nonkuliner.

Baca Juga: CFD Klaten Dimulai 3 Juli 2022, di Sini Lokasi Pedagang



Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Supriyono, menjelaskan PKL hanya diperbolehkan menempati kawasan paving di kedua sisi Jl. Mayor Kusmanto.

Sementara, badan jalan steril dari pedagang. Pemkab sudah membagi segmen peruntukan badan Jl. Mayor Kusmanto terbagi dalam olahraga dan kesehatan, seni, budaya, dan hiburan, serta pendidikan/edukasi.

CFD digelar dari pukul 05.00 WIB-09.00 WIB dari simpang empat Pandanrejo atau tugu Punakawan hingga simpang lima Bramen atau tugu Pandawa.

Segala jenis kendaraan bermotor, kereta kuda, dan permainan dengan volume besar dilarang beroperasi di CFD.

Soal pembagian lapak pedagang pada CFD perdana di Jl. Mayor Kusmanto, Supriyono menjelaskan tak dilakukan pendaftaran.

Baca Juga: CFD Klaten Digeser, Pemilik Angkringan Tanggapi Begini

Pemkab hanya mengatur kawasan yang diperuntukkan untuk pedagang yakni paving di kedua sisi jalan dengan sisi barat untuk kuliner dan sisi timur untuk nonkuliner.

Alhasil, pedagang yang datang lebih dahulu bisa mendapatkan lapak alias siapa yang cepat dia dapat.

“Nanti kami evaluasi. Kalau memang akhirnya ada perebutan tempat, akan kami kaji untuk lapak akan kami bablaske dari Bramen ke utara,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya