Berenang di Embung Pungkruk Sragen, Warga Grobogan Tewas Tenggelam

Solopos.com, SRAGEN — Istanto, 15, remaja asal Dukuh Lamur, Desa Randurejo, Kecamatan Pulo Kulon, Grobogan, ditemukan meninggal dunia karena tenggelam di Embung Pungkruk, Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar, Sragen, Minggu (29/12/2019) malam WIB.

Kisah tragis itu bermula ketika korban bersama tiga temannya yakni Rendi, 14, Yulia Kartika, 14, dan Elsa, 14, datang ke Embung Pungkruk. Sesampainya di lokasi, sekitar pukul 15.00 WIB, Istanto mengajak teman-temannya itu berenang di embung yang dibangun pada masa pemerintahan Bupati Untung Wiyono tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Fakta! Pendapatan Ronaldo dari Instagram Lebih Besar Ketimbang Gajinya di Juventus

Pada saat itu, ketiga teman Istanto menolak berenang di embung yang dikenal tidak pernah kering meski di musim kemarau sekalipun itu. Namun, Istanto memilih menceburkan diri ke dalam embung setelah melepas kaus warna hitam yang dikenakannya.

Nahas, setelah menceburkan diri, korban ternyata tidak bisa berenang. Rendi, teman korban berusaha menolong, namun usaha dia tidak membuahkan hasil. Tubuh korban justru makin tidak terlihat. Selanjutnya, teman-teman korban meminta tolong kepada warga sekitar.

Informasi adanya remaja tenggelam itu sampai ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen. Sejumlah relawan dari berbagai elemen seperti BPBD, SAR Himalawu, SAR Poldes, Tagana, PMI dan lain-lain datang untuk mengevakuasi korban.

Persis Solo Dapat Tawaran Uji Coba Lawan Persebaya Surabaya

Proses evakuasi korban disaksikan oleh ratusan warga sekitar. Setelah hampir tiga jam mencari, akhirnya korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di kedalaman sekitar empat meter dari permukaan air atau lima meter dari bibir embung.

“Korban selanjutnya dievakuasi ke mobil ambulans Puskesmas Jenar. Selanjutnya, korban dibawa ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Pukul 19.56 WIB, operasi evakuasi korban kecelakaan air di Embung Pungkruk resmi ditutup,” terang Kepala Pelaksana Harian, BPBD Sragen, Sugeng Priyono, kepada Solopos.com.