SOLOPOS.COM - Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso. (Tangkapan layar Youtube).

Solopos.com, SOLO — Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menjadi keynote speech dalam forum “The Indonesia B20 Roadshow: Indonesia-US Business Forum” yang berlangsung di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia, New York, Kamis (21/4/2022) waktud setempat.

Dalam unggahan Instagramnya, @wimboh.ojk, Bos OJK tersebut menjelaskan bahwa B20 merupakan outreach group dari G20 yang mewakili bisnis internasional, salah satunya adalah Kamar Dagang Indonesia (Kadin) yang bersama OJK selalu bersinergi untuk menyukseskan presidensi G20 di Indonesia.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Dalam forum ini saya menyampaikan beberapa hal terkait Indonesia, yaitu mengenai potensi ekonomi, pertumbuhan sektor jasa keuangan, dan juga mengenai kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan OJK dalam mendukung perekonomian Indonesia,” tulisnya.

Baca Juga: Jadi Jubir G20 Dikritik, Maudy Masuk Daftar Inspiring Women 2022 Forbes

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Wimboh Santoso OJK (@wimboh.ojk)

Secara garis besar, lanjutnya, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan OJK bertujuan untuk mendukung tiga aspek. Ketiga aspek tersebut adalah memitigasi potensi risiko yang disebabkan oleh normalisasi kebijakan Covid-19 di negara maju. Kedua, pengembangan green economy di Indonesia dan ketiga mempercepat proses digitalisasi pada sektor jasa keuangan.

“Hal ini juga sejalan dengan misi yang diusung dalam presidensi G20 Indonesia,” ujarnya.

Di sisi lain, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan Indonesia beruntung memiliki prospek ekonomi yang kuat di tengah konflik Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut saat ini.

“Tahun ini, pemulihan ekonomi kita berlanjut, harga masih terus stabil, stabilitas nilai tukar rupiah berlanjut, dan stabilitas sistem keuangan,” ungkap Perry dalam Side Event G20, High Level Discussion yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (22/4/2022) seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Ini Kata Bhre Soal Pentas Wayang Gala Dinner G20 Di Mangkunegaran Solo

Selain itu, reformasi juga terus digencarkan di Indonesia untuk prospek ekonomi jangkah menengah.

Ia berpendapat dampak langsung dari konflik Rusia dan Ukraina kepada Indonesia memang terbatas, namun dampak tidak langsungnya tetap ada melalui kegiatan ekspor.

Perang kedua negara telah menurunkan pertumbuhan ekonomi global, yang menyebabkan kontribusi ekspor riil Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) akan semakin rendah.

“Itu sebabnya kami merevisi perkiraan pertumbuhan Indonesia dari 4,7 persen sampai 5,5 persen menjadi 4,5 persen sampai 5,3 persen,” jelasnya.

Baca Juga: Ini Kata Bhre Soal Pentas Wayang Gala Dinner G20 Di Mangkunegaran Solo

Sementara, dampak terhadap harga komoditas, khususnya energi dan pangan, kata Perry, akan bergantung dengan kebijakan fiskal pemerintah.

Namun, ia meyakini pemerintah tidak akan membebankan seluruh kenaikan harga komoditas yang tinggi tersebut kepada konsumen.

Beberapa harga bahan bakar minyak (BBM) seperti premium dan minyak solar, misalnya masih akan disubsidi, begitu pula dengan listrik dan harga komoditas lainnya yang tinggi lantaran telah meningkatkan penerimaan negara dari kenaikan harga komoditas.

Baca Juga: G20 Solo: Lewat Produk Furnitur, Indonesia Sampaikan Pesan Ini Ke Dunia

Di sisi moneter, ia menegaskan akan selalu siap untuk memastikan stabilitas nilai tukar rupiah, inflasi, dan memastikan pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut.

“Nilai tukar rupiah terus berlanjut sesuai mekanisme pasar dan syukurlah defisit transaksi berjalan kita sangat kecil, sehingga mendukung rupiah sementara kami bisa mengarahkan kebijakan untuk mengatasi inflasi domestik dan perkiraan pertumbuhan dengan normalisasi likuiditas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya